Northwest Derby, begitulah sebutan rivalitas antara Manchester United dan Liverpool di dunia sepakbola. Mungkin masih ada yang bertanya-tanya kenapa ada rivalitas di antara kedua klub raksasa Inggris tersebut. Padahal sudah jelas mereka memiliki rival masing-masing. Manchester United dengan Manchester City (Manchester Derby) dan Liverpool dengan Everton (Merseyside Derby). Sejarah rivalitas ini harus membawa kita kembali ke abad 19, tepatnya setelah terjadi revolusi industri di Inggris tahun 1878.
Kota Manchester kala itu terkenal dengan sebutan “Cottonopolis” yang merujuk pada banyaknya pabrik tekstil di sana. Sedangkan Kota Liverpool terkenal dengan pelabuhannya yang setiap hari selalu ramai dengan barang yang keluar masuk dermaga. Kedua kota itu sebenarnya memiliki hubungan yang sangat baik, hingga suatu ketika Kota Manchester menyalahkan Kota Liverpool karena distribusi produk yang berasal dari kota tekstil tersebut diberikan tarif tinggi. Hal ini membuat Kota Manchester berinisiatif untuk membangun pelabuhan dan mendistribusikan hasil industri kotanya sendiri pada tahun 1894. Warga Kota Liverpool mengecam keras pelabuhan tersebut karena tidak sedikit dari mereka kehilangan pekerjaan. Pendapatan kota juga berkurang, penyebabnya adalah kapal-kapal yang awalnya berlabuh di dermaga Kota Liverpool tak lagi ada di sana. Itulah saat dimulainya rivalitas antara dua kota hingga berlanjut ke dalam lapangan.
Lalu mengapa tidak ada atau jarang ada fans Manchester United yang membenci Everton, maupun fans Liverpool yang membenci fans Manchester City? Padahal masing-masing kota memiliki dua klub di sana. Penyebabnya tak lain dan tak bukan berhubungan dengan torehan prestasi yang mereka dapatkan, antara Manchester United dan Liverpool. Mereka berdua sudah berlomba-lomba meraih trofi sejak Manchester United masih bernama Newton Heath. Buktinya adalah mereka berdua menjadi klub dengan torehan trofi terbanyak di Premier League, 68 trofi untuk Liverpool berbanding 66 trofi untuk Manchester United. Kesuksesan kedua tim ini yang membuat mereka terus bersaing di kancah tertinggi Eropa. Rivalitas abadi antara The Red Devils dan The Reds akan terus terkenang hingga sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H