Seperti yang sudah saya katakan di artikel sebelumnya tentang media komunikasi lewat meme, saya setiap hari selalu membuka media sosial saya entah itu twitter, facebook, maupun instagram. Suatu ketika terbesit sebuah pemikiran dalam otak saya mengenai hobi, lebih tepatnya hobi yang akhirnya dijadikan menjadi sebuah pekerjaan. Jika dilihat-lihat, tidak jarang orang yang awalnya hobi untuk melakukan suatu hal dan lama-kelamaan mereka malah meninggalkan hobi tersebut karena merasa tidak bahagia lagi. Saya pribadi adalah orang yang hobi menulis sejak SMP. Hampir setiap hari selama 9 tahun menulis hingga duduk di bangku perkuliahan ini, saya merasa kegiatan ini adalah hal yang saya sangat nikmati sehingga saya memutuskan untuk menjadikan hobi ini menjadi passion saya.
Hobi dan passion adalah dua hal yang berbeda namun sama. Suatu hal yang senang dilakukan oleh seseorang di waktu-waktu tertentu saja, itu namanya hobi. Sedangkan passion adalah suatu hal yang dilakukan oleh seseorang kapan saja dan di mana saja tanpa ada rasa paksaan. Dua hal yang mirip ini sama-sama berasal dari kata “iseng” yang kemudian berkembang ke level lebih tinggi. Tapi untuk urusan pekerjaan, orang yang memiliki passion dalam sebuah bidang yang ia minati akan terasa jauh lebih menyenangkan.
Beberapa orang menyangka jika sebuah hobi dijadikan pekerjaan, mereka akan senang karena hobi tersebut akhirnya tersalurkan menjadi sebuah kegiatan yang menghasilkan. Di sini lah batas abu-abu dari hobi dan passion. Padahal jika dilihat dari penjelasan di atas saja, hobi yang dilakukan untuk kesenangan belaka akan mendadak jadi sebuah keharusan yang memaksa untuk terus melakukan hobi mereka dengan tuntutan-tuntutan tertentu. Pada akhirnya mereka yang merasa seperti itu akan mencari hobi lain untuk memenuhi keinginannya. Akan tetapi tidak salah jika menjadikan hobi sebagai pekerjaan karena di tidak sedikit juga orang yang cenderung menikmati apa yang mereka lakukan. Malah bisa jadi, lama-kelamaan hobi tersebut bisa menjadi passion karena saking seringnya bergulat dengan hal yang awalnya mereka sudah senangi. Jadi semuanya kembali pada diri kalian sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H