Mohon tunggu...
Humaniora

Demos dan Kratos

27 Januari 2018   21:14 Diperbarui: 27 Januari 2018   21:32 4578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia sering disebut dengan "Negara Demokrasi", tapi sebenarnya, arti demokrasi itu apa sih? Demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu demos dan kratos. Kata demos mempunyai arti rakyat dan kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menenentukan atau penting. Di dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN, kita sering mendengar kalimat "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat" ketika kita belajar tentang materi demokrasi. Bahkan sejak kita masih di sekolah dasar, kita sudah diajarkan tentang apa itu demokrasi.

Demokrasi erat kaitannya dengan kegiatan bermusyawarah. Pada saat kita masih di bangku sekolah dasar, kita pasti diajarkan bahwa saat kita hendak mengambil keputusan bersama, sebaiknya dilakukan dengan cara melakukan musyawarah. Nah, musyawarah sendiri memiliki arti suatu upaya bersama yang dijalankan dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan atau mencari jalan keluar, yang berguna untuk mengambil keputusan bersama dalam pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian. Saat melakukan kegiatan musyawarah, kita dituntut untuk menghargai suara terbanyak atau mayoritas, walaupun keputusan tersebut tidak sesuai dengan keingingan kita. Intinya, dengan kegiatan musyawarah kita diajarkan untuk saling menghargai, entah itu menghargai suatu keputusan akhir dari musyawarah, atau menghargai saat orang lain sedang menyampaikan pendapatnya dengan cara tidak memotong pembicaraan atau menyela.

Selain itu, demokrasi juga erat kaitannya dengan kebebasan berpendapat. Pada zaman dahulu, kebebasan berpendapat warga negara sangat terbatas, khususnya pada masa penjajahan. Tapi, pada zaman sekarang, setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat atau aspirasinya kepada pemerintah. Sayangnya, kebebasan berpendapat ini, menurut saya, tidak berjalan dengan baik di negara Indonesia. Banyak rakyat Indonesia yang kurang bijak dalam menggunakan hak bebas berpendapat ini, seperti misalnya saat mereka memberikan pendapat yang kurang sopan di sosial media yang ada, atau menyebarkan berita palsu atau hoax. Selain itu, kalimat "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat" hanya sekedar kalimat belaka di kalangan para petinggi negara. Kebanyakan dari mereka malah sibuk memperkaya diri sendiri daripada mengabdikan dirinya untuk kemajuan negara Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya petinggi negara yang terjerat dalam kasus korupsi.

Sebenarnya, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang cocok untuk negara Indonesia, karena keanekaragaman etnis, suku, agama, bahasa yang ada di Indonesia. Salah satu nilai dari sistem pemerintahan demokrasi adalah agar masyarakat dapat menghargai adanya puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun