Mohon tunggu...
Gabriella Notty
Gabriella Notty Mohon Tunggu... Operator - "Pendidikan adalah kemampuan untuk mendengarkan segala sesuatu tanpa membuatmu kehilangan temperamen atau rasa percaya-dirimu".

Tak perlu menjadi serba bisa, tekuni salah satu bidang yang kamu suka dan menjadi hebatlah dengannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Ekonomi Tradisional

9 November 2020   02:05 Diperbarui: 9 November 2020   02:43 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Apa itu Sistem Ekonomi Tradisional?  Isi dari sistem ini adalah tradisi dan kekeluargaan jadi, Sistem Ekonomi Tradisional adalah Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Tujuan dari sistem ini adalah untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. 

          Dampaknya pada Sistem Ekonomi Tradisional ialah pola berfikir dan kehidupan masyarakat menjadi tidak berkembang. Selain itu, pada sistem ini juga tidak ditemukan adanya inflasi yang kerap menjadi masalah bagi suatu negara. kalau kita lihat sistem ekonomi tradisional ini masih di lakukan di masa lampau dan mungkin beberapa wilayah di daerah Indonesia khususnya di daerah-daerah perkampungan yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional ini.

          Di setiap sistem ekonomi pasti kita menemukan kekurangan dan kelebihan, untuk di sistem Ekonomi Tradisioanl ini kalau kita melihat seperti  

kelebihannya ialah;

-  Tidak ada persaingan

-  Tidak ada konflik yang timbul akibat persaingan

 - Anggota masyarakat tidak dibebani oleh kuantitas hasil produksi. 

 Kekurangannya ialah;  

- Tingkat persaingan pasar rendah

- Kuantitas hasil produksi relatif rendah.   

- Tidak ada standar nilai yang digunakan dalam transaksi tukar menukar barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun