Hari pertama kuliah, saya  Gabriella, merasa sangat senang sekali. Segala sesuatu terlihat begitu indah, dan semangat saya tak terbendung. Saya memandangi gedung-gedung kampus yang megah, dipenuhi dengan keyakinan bahwa ini adalah awal dari petualangan yang luar biasa.
Namun, hari-hari itu cepat berubah menjadi serangkaian tantangan yang tak terduga. Tumpukan tugas yang menumpuk, ujian yang menakutkan, dan tekanan dari setiap mata kuliah membuat saya merana di antara ambisi dan kelelahan. Saya berusaha bertahan, tetapi semakin saya mencoba, semakin sulit bagi saya untuk menjaga semangat saya seperti sedia kala.
Di samping itu, tantangan finansial membuat langkah saya terasa begitu berat. Biaya kuliah yang semakin mahal dan kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah membuat saya merasa terjebak dalam labirin keuangan yang tak berujung. Meskipun saya mencoba bekerja paruh waktu untuk menopang keuangan, tetapi pengorbanan yang saya lakukan terhadap waktu dan energi semakin menguras semangat saya.
Tidak hanya itu, saya juga harus menghadapi stres sosial, depresi dan emosional. Kesulitan dalam membangun hubungan yang berarti, rasa cemas akan masa depan, dan terkadang rasa kesepian yang menghantuiku membuat saya merasa terisolasi di antara keramaian kampus. Terkadang, saya merenung sendiri di malam yang sunyi, bertanya-tanya apakah semua usahaku akan berbuah hasil.
Namun, di tengah-tengah kegelapan, ada kilatan harapan yang membuat saya terus maju. Melalui dukungan dari teman-teman sekelas dan dosen-dosen yang memahami, saya mulai menemukan kekuatan baru di dalam diriku. Mereka memberiku semangat dan dorongan yang dibutuhkanku untuk tetap maju, bahkan ketika semuanya terasa begitu berat. Dan akhirnya, ketika saya menyelesaikan setiap tantangan yang saya hadapi, saya menyadari bahwa perjalanan kuliahku bukan hanya tentang mencapai tujuan akademis. Itu adalah tentang melangkah ke arah mimpi-mimpi yang lebih besar, tentang menemukan diriku di tengah berbagai kesulitan, dan tentang merayakan setiap langkah kecil menuju kemenangan.
Saya tidak pernah menyangka bahwa perjalanan ini akan seberat ini. Tetapi di akhir hari, di antara semua kesulitan dan keluh kesah, saya menemukan kekuatan baru dan semangat yang tak terbendung. Saya menyadari bahwa langkahku di antara mimpi tidak akan pernah mudah, tetapi setiap rintangan adalah bagian dari perjalanan yang membentukku menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijaksana. Dan dengan tekad yang tak tergoyahkan, saya melangkah maju, siap menghadapi apa pun yang mungkin datang di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H