Mohon tunggu...
Gabriella PutriJunita
Gabriella PutriJunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - President University

Hello, here I will explain some about myself. I will start from my hobby. I have several hobbies such as playing musical instruments, traveling, reading, playing badminton, and sometimes cooking. By having the talent to play music, I use my talent to serve church worship. In addition to having this hobby, I am also interested in Chemistry, Biology, Mathematics, and Computer studies.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

12 Maret 2023   18:39 Diperbarui: 12 Maret 2023   18:41 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mempunyai efek positif setelah diukur dengan standar pencapaian hasil belajar, yaitu meningkatkan, memotivasi siswa untuk belajar, diterima luas oleh guru dari pada alat belajar lain, didukung luas oleh administrator, orang tua, politikus dan masyarakat pada umumnya.

  • Siswa dapat menyelesaikan sasaran-sasaran tugas pembelajaran (educational objectives) dalam waktu yang lebih singkat dari pada dengan tidak menggunakan CBI.
  • Intregrated learning sistems merupakan format efektif dari CBI, dapat memerankan peran lebih besar dan penting dimasa mendatang.

Pendekatan pembelajaran "dengan" teknologi

  • Sebagai alat bantu belajar, cognitive tools akan memiliki efektivitas paling tinggi apabila ia digunakan pada lingkungan belajar konstruktivis.
  • Cognitive tools lebih memberdayakan para pembelajar dalam merancang cara mereka sendiri dalam memahami ilmu pengetahuan, dari pada menyerap pengetahuan dari cara-cara yang sudah jadi (dirancang oleh orang lain).
  • Cognitive tools dapat digunakan untuk menunjang proses belajar bermakna (meanigful learning).
  • Cognitive tools memiliki dua macam efek kognitif penting, yaitu efek dengan teknologi sebagai partner intelektual dan efek dari pemahaman kognitif setelah tools tersebut digunakan.
  • Cognitive tools menciptakan daya tarik, belajar yang menantang.
  • Sumber dari tugas-tugas atau masalah dalam pembelajaran dimana cognitive tools diaplikasikan, sebaiknya berasal dari siswa, dibimbing oleh guru atau lainnya.
  • Idealnya, tugas-tugas atau masalah yang akan diaplikasikan dengan cognitive tools dikondisikan dalam konteks yang realistis dengan hasil-hasil yang bermakna bagi pembelajar.
  • Menggunakan program-program konstruksi multimedia sebagai cognitive tools, akan mengintegrasikan banyak kecakapan bagi pembelajar, seperti kecakapan manajemen proyek, kecakapan riset, kecakapan organisasi dan representasi, kecakapan presentasi dan kecakapan refleksi.
  • Dari riset mengenai efektivitas dari lingkungan belajar konstruktivis, seperti lingkungan belajar berbasis kelas dan virtual, diketahui bahwa pembelajaran kolaboratif menunjukkan hasil positif pada berbagai indikator.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau yang lebih populer dengan sebutan Information and Communication Technology (ICT) sudah semakin berkembang serta memberikan pengar uh terhadap berbagai bidang. (Bambang Warsita 2006), berpendapat bahwa perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mencapai gelombang yang ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi industri. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan informatika.

Dunia pendidikan saat ini mulai mengintegrasikan teknologi pada berbagai aspek termasuk dalam pembelajaran. Kebijakan pendidikan diarahkan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan global. Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada pembelajaran setidaknya pendidik mampu menguasai dan mau menggunakan teknologi. Dalam Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, pada bagian kompetensi Pedagogik Guru SMA, dikatakan bahwa kompetensi guru mata pelajaran adalah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. Artinya pembelajaran tidak lagi bersifat konvensional. Guru diharapkan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar.

Penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang tepat dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia (Munir, 2009). Oleh karena itu penerapan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah strategis dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan. Hal ini juga merupakan salah satu faktor kunci untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan bangsa bangsa lain. Model pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran pada penelitian ini mengacu kepada Munadi (2013) yang mengklasifikasikan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran ke dalam berapa bentuk termasuk pemanfaatan multimedia presentasi, kemudian berkaitan dengan pemanfaatan internet dalam pembelajaran yang mana termasuk di dalamnya pemanfaatan e-mail dan website. Komputer juga dapat dijadikan sebagai sarana permainan (game) yang tentu saja permainan yang berkaitan dengan pelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan siswa dari kejenuhan, sehingga apa yang diharapkan oleh guru dapat tercapai dengan optimal. Pemanfaatan media presentasi dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran maupun tugas-tugas yang telah diberikan. Melalui peman-faatan media presentasi guru dan siswa akan lebih terbantu dalam hal waktu, hal ini dikarenakan guru tidak perlu lagi untuk menulis dipapan tulis mengenai pembahasan materi yang sedang disampaikan sementara itu siswa juga dapat menggunakan lebih banyak waktu untuk berkomunikasi, berdiskusi, ataupun bertanya kepada guru.

Pemanfaatan e-mail, website maupun blog dalam pembelajaran, berdasarkan data yang didapatkan pada saat pelaksanaan penelitian dapat disampaikan bahwa mayoritas guru di sekolahan belum menggunakan e-mail maupun website sebagai sebuah sistem pembelajaran serta sarana komunikasi kepada para siswa maupun untuk mendukung kepentingan pelaksanaan pembelajaran seperti penugasan maupun yang lainnya. Pemanfaatan internet hanya sebatas pada kegiatan browsing guna keperluan mencari tambahan materi yang akan disampaikan atau mencari informasi-informasi lain.

Hal tersebut sangat disayangkan mengingat dengan pemanfaatan internet terlebih website, blog, maupun e-mail dapat dijadikan sebagai sebuah strategi pembelajaran baru sehingga dapat memudahkan para siswa untuk belajar dari manapun dan kapanpun dengan tetap berpedoman pada materi yang disampaikan di dalam kelas.

Kehadiran internet sebagai media pengajaran dapat memberikan karakteristik kekhasan tersendiri seperti apa yang disampaikan oleh Purnomo (2008) yaitu:

  • sebagai media interpersonal dan massa;
  • bersifat interaktif;
  • memungkinkan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung.

Karakteristik internet memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan berbagai sumber ilmu secara lebih luas jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional di dalam kelas.

Pemanfaatan internet dalam pembelajaran disekolahan tidak sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Sudarma (2008) yang dalam salah satu bukunya berpendapat bahwa, Teknologi informasi dan internet sudah merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah di era keterbukaan sekarang internet sudah tidak lagi menjadi barang mewah, bahkan sekarang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas setiap hari baik dikalangan masyarakat, terlebih lagi para pelajar dan mahasiswa.

Para guru diharapkan dapat memanfaatkan internet sebagai suatu strategi sistem pembelajaran baru, tidak hanya dijadikan sebagai sumber belajar dengan hanya melakukan browsing untuk mencari dukungan materi yang akan diajarkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun