Mohon tunggu...
Gabriella Nusaca
Gabriella Nusaca Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Jurnalisme Online dan Media Digital di Indonesia

21 September 2022   20:41 Diperbarui: 26 September 2022   15:23 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme online menurut Kawamoto dipandang sebagai bentuk sintesis dari inovasi serta tradisi lama menjadi sebuah konteks baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. 

Konteks baru ini nantinya membuat suatu konten yang cara produksi serta distribusinya dapat dilakukan oleh massa. Dari sini muncul media-media digital yang menjadi penunjang adanya jurnalisme online.

  • Jurnalisme online

Industri media massa setelah adanya digitalisasi mengalami beberapa perubahan penting, salah satunya yakni dari cara kerja seorang wartawan atau jurnalis. Digitalisasi konten sebagai proses konversi informasi menjadi sebuah data yang mampu dilacak oleh media komputer sehingga berdampak pada pola distribusi konten agar dapat menjangkau beragam platform digital.

Perubahan cara kerja pada era digital inilah yang memunculkan pemahaman terkait jurnalisme online atau lebih dikenal sebagai jurnalisme digital.

Menurut McQuail (2005) terdapat tiga standar bahwa suatu informasi yang diberikan oleh jurnalis sudah dapat dikatakan tepat. Satu, informasi sudah sesuai dengan fakta dari sebuah fenomena.

Dua, isi konten  harus sesuai dengan persepsi serta apa yang dibicarakan narasumber mengenai suatu peristiwa. Tiga, paparan informasi pada berita harus konsisten.

Sedangkan dalam memahami informasi pada media digital, terdapat lima kata kunci menurut Feldman (dalam Ashari, 2019 h.3). Informasi yang disebarkan memiliki peluang untuk dimanipulasi atau dimodifikasi menjadi lebih sederhana. 

Proses produksi serta distribusinya dilakukan pada media digital sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Lalu padat tidaknya isi konten suatu informasi serta ukuran dari konten berita akan disesuaikan dengan teknologi atau platform yang ada.

Terakhir, memungkinkan terjadinya multimedia atau penggunaan berbagai jenis media untuk menjadi sebuah konten baru.

Dari sini, terbentuklah platform jurnalisme digital seperti website, blog, dan sebagainya. Keberadaan jurnalisme digital juga dapat dilakukan pada media sosial karena jurnalisme digital ini dapat dijadikan sebagai pengumpul dan verifikasi dari informasi.

Penggabungan berbagai saluran atau platform ini sudah menjadi bagian dari adanya jurnalisme digital. Malik dan Shapiro (2017) melihat beberapa pola dalam jurnalisme online, seperti adanya keterlibatan, interaksi, dan kolaborasi antar pemilik media dan audiens, serta terdapat dampak dari pola penyebaran konten sebagai faktor penghubung antar jaringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun