Integritas dan Profesionalitas Calon Pemimpin

Kolese Kanisius, Sebuah sekolah Katolik yang terletak di Jalan Menteng Raya 64. Didirikan sejak 1927, pada waktu itu masih bernama Algemene Middlebare School. Sekolah yang begitu terkenal di Jakarta bahkan Indonesia, hal apa yang membuat sekolah ini begitu diminati para siswa ? Mari kita simak bersama

Kolese Kanisius mengajarkan satu nilai yang bernama conscience. Conscience, atau "hati nurani" dalam bahasa Indonesia, adalah kemampuan dalaman manusia yang memungkinkan seseorang untuk membedakan antara hal-hal yang benar dan salah. Hati nurani membantu seseorang membuat pilihan yang moral dan bertanggung jawab. Dalam konteks nilai, conscience mengacu pada prinsip-prinsip moral dan etika yang dipegang seseorang, yang mencakup pemahaman tentang keadilan, integritas, dan empati terhadap orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting karena membantu membentuk karakter dan perilaku seseorang, serta mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Rasa hati adalah suara batin yang mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai dengan prinsip moral yang dipegangnya. 

Nilai tersebut menjadi dasar yang harus dimiliki setiap siswa Kolese Kanisius. Bagaimana tidak, contoh saja saat seorang anak ketahuan menyontek sekali saja, anak tersebut dapat langsung dikeluarkan dari sekolah. Ketegasan dari peraturan inilah yang membentuk setiap siswa untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran. Kejujuran merupakan sikap yang muncul dari hati nurani kita, setiap pengambilan keputusan selalu didasari oleh pemikiran dan hati nurani untuk melakukan hal yang benar, dan salah satu contohnya adalah kejujuran untuk tidak menyontek saat ujian.

Selain nilai conscience, Kolese Kanisius juga mengajarkan nilai leadership. Kemampuan atau keterampilan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dikenal sebagai kepemimpinan. Kemampuan ini mencakup hal-hal seperti memahami dan mengelola hubungan interpersonal serta memotivasi tim untuk mencapai kinerja optimal. Sehingga orang dapat memahami dan berkomitmen pada tujuan yang ingin dicapai, kepemimpinan juga berarti memahami apa yang dilakukan orang bersama. Untuk memastikan bahwa kepemimpinannya berfungsi dengan baik dan efisien, seorang pemimpin yang baik harus memiliki kualitas seperti karakter yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, dan etika yang tinggi. Dalam berbagai situasi, baik dalam organisasi, komunitas, maupun pemerintahan, nilai leadership sangat penting karena dapat membawa perubahan yang baik dan mencapai hasil yang diinginkan.

Nilai leadership ini juga yang menjadi poros untuk Kolese Kanisius melahirkan calon pemimpin di masa depan. Setiap siswa dituntut untuk dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan sesama. Melalui formasi-formasi dasar kepemimpinan yang dijalani, membuat para siswa memiliki mental dan fisik yang kuat. Para siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin yang melayani, bukan dilayani. Nilai seperti inilah yang belum tentu bisa kita dapatkan di sekolah-sekolah lain.

Dalam mengaplikasikan nilai-nilai yang telah diajarkan kepada siswanya, Kolese Kanisius kerap membuat banyak acara/kegiatan yang melibatkan para siswa untuk menjadi panitia maupun peserta. Kegiatan seperti leadership training yang bertujuan untuk mengenalkan budaya dan nilai-nilai yang akan diajarkan di Kolese Kanisius, serta sarana bagi para peserta maupun panitia untuk sama-sama mengembangkan diri mereka. Lalu kegiatan besar seperti Canisius College Cup yang mengundang banyak peserta dari sekolah lain maupun kolaborator-kolaborator untuk bekerja sama. Melalui kegiatan seperti inilah Integritas dan sikap profesional para siswa harus ditunjukkan, baik saat mereka menjadi formator dalam kegiatan leadership training maupun saat melayani peserta-peserta dari luar sekolah dalam kegiatan Canisius College Cup. Hal terpenting yang harus semua orang tahu adalah Kolese Kanisius mengadakan kegiatan-kegiatan yang menuntut para siswa untuk aktif terlibat sembari melaksanakan kegiatan akademik seperti ujian-ujian sehingga kita juga dapat mengetahui bagaimana sekolah Kolese Kanisius mendidik para siswa untuk dapat membagi waktunya dengan baik dan menyeimbangkan antara nilai akademik dan kepemimpinan mereka yang ditunjukkan melalui kegiatan.

Dalam mendidik generasi penerus bangsa, Kolese Kanisius dengan bangga menanamkan nilai-nilai kesadaran dan leadership sebagai fondasi utama. Sekolah ini memastikan bahwa setiap siswa memiliki harga diri dan tanggung jawab moral yang kuat dengan menekankan pentingnya moralitas dan kejujuran. Fakta bahwa Kanisius tetap teguh pada aturan, seperti melarang siswa yang menyontek, menunjukkan betapa seriusnya dia dalam mengembangkan karakter yang jujur. Namun, nilai-nilai kepemimpinan yang diajarkan tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang baik, tetapi juga menjadi pemimpin yang baik untuk orang lain. Siswa tidak hanya belajar membagi waktu antara akademik dan aktivitas, tetapi juga belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan menjadi profesional. Dengan pendekatan pendidikan yang menyeluruh ini, Kolese Kanisius tidak hanya mendidik siswa untuk sukses secara akademik, tetapi juga mencetak pemimpin masa depan yang berintegritas tinggi dan siap melayani masyarakat.