Seringkali kita merasa capek jalani hidup, ya kan? Setiap hari selalu ngerasa burn out dan banyak juga kerjaan yang ga selesai?
Apakah kesibukan seperti itu dapat dibilang produktif? Hidup produktif bukanlah hidup yang sibuk, melainkan hidup yang dapat menyelesaikan suatu kerjaan secara teratur dan disiplin. Apabila seseorang 100% dapat menjalani kehidupan yang produktif, maka orang tersebut justru memiliki banyak waktu untuk beristirahat, me time atau quality time, dan waktu tidur yang cukup.
Kebanyakaan orang menganggap hidup produktif adalah selalu sibuk setiap harinya, anggapan ini kuranglah tepat, karena memang setiap hari selalu ada kerjaan yang harus diselesaikan. Akan tetapi produktif yang benar adalah menggunakan kreatifitas untuk menyelesaikan banyak kerjaan secara efisien dan efektif.
Ada suatu istilah yang bernama "Multitasking", multitasking adalah suatu aktifitas yang melakukan beberapa kerjaan dalam suatu waktu. Multitasking yang ekstrim akan membuat orang menjadi frustasi, yaitu melakukan hal yang tidak berkaitan satu sama lain, tetapi dilakukan dalam suatu waktu. Hal ini berbeda dengan orang produktif yang menyelesaikan kerjaan secara kreatif, dengan mengkategorikan suatu pekerjaan dan mengurutkannya berdasarkan beberala kondisi.
Setelah bercerita sedikit mengenai kesalahpahaman terhadap hidup produktif, berikutnya adalah membahas bagaimana cara agar hidup jadi lebih produktif. Berikut ada beberapa cara yang harus dilakukan.
1. Menjabarkan Seluruh Aktifitas
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengerjakan sesuatu dengan produktif adalah menjabarkannya. Dengan menjabarkannya, maka kita akan memiliki gambaran keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan hari ini/minggu ini/bulan ini, dst. Menjabarkan seluruh aktifitas dengan meng-list seluruh aktifitas umum dikenal sebagai To-Do List. Dengan melakukan To-Do List, ini akan membuat kesadaran dan fokus kita meningkat, meningkatkan disiplin, dan mengurangi stress. Karena terkadang kita sudah stress terlebih dahulu akan pekerjaan yang sejatinya tidak terlalu banyak atau penting karena tidak memiliki gambaran sebagai pengarah kita.
2. Mengkategorikan Seluruh Aktifitas
Berikutnya untuk membuat pekerjaan lebih produktif adalah mengkategorikan aktifitas-aktifitas. Teknik mengkategorikan aktifitas berdasarkan tingkat kepentingannya membuat kita menjadi fokus terhadap aktifitas yang penting dahulu. Teknik mengkategorikan ini dikenal sebagai Eisenhower Matrix. Eisenhower Matrix ini membagi seluruh aktifitas menjadi 4 kategori saja, yakni:
- Penting dan Mendesak
Bagian pertama dalam matriks Eisenhower adalah aktifitas yang menurut analisis kita adalah penting dan mendesak. Karena aktifitas ini penting dan harus segera diselesaikan, maka yang harus kita lakukan adalah prioritaskan aktifitas ini menjadi yang utama (DO).
- Penting dan Tidak Mendesak
Bagian kedua dalam matriks ini adalah aktifitas yang menurut analisis kita penting, akan tetapi tidak harus segera diselesaikan atau bahkan tidak ada tenggat waktu sama sekali. Misalnya, rencana membuka bisnis, meskipun penting, tetapi waktunya fleksibel dan tidak ada yang mendesak. Karena aktifitas ini tergolong penting namun tidak mendesak, maka hal yang harus dilakukan adalah rencanakan (PLAN) untuk waktu yang akan datang, melakukan perencanaan juga mencegah aktifitas ini naik level menjadi mendesak.
- Tidak Penting dan Mendesak
Bagian ketiga dalam matriks Eisenhower ini adalah aktifitas yang menurut analisis kita tidak penting, namun ada situasi yang mendesak kita untuk segera menyelesaikan aktifitas/tugas tersebut. Jikalau kita mendapat tugas yang sifatnya tidak memengaruhi pekerjaan kita, tetapi mendesak untuk diselesaikan, kita dapat menyelesaikannya dengan 2 cara, yakni delgasikan (DELEGATE) atau selesaikan dengan secepatnya (tidak terlalu diseriuskan). Jikalau ada orang yang dapat kita percaya untuk menyerahlan tugas itu, maka berikanlah kepada orang tersebut dengan sopan santun.Akan tetapi, jikalau tidak ada orang yang dapat kita delegasikan tugad tersebut, maka selesaikanlah secepatnya tanpa perlu mengkhawatirkan kesempurnaan penyelesaiannya.Â
Oleh karena itu, kita harus bisa dengan cermat apakah tugas ini masuk ke dalam kategori 1 atau 3. Karena, jikalau pada kategori 1 kita harus sempurna menyelesaikan tugasnya, sedangkan pada kategori 3 kita hanya perlu menyelesaikannya, tidak perlu sempurna dalam menjalankannya. Biasanya tugas-tugas pada kategori 3 ini bersifat kecil-kecilan saja.
- Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Bagian terakhir dari matriks Eisenhower ini adalah aktifitas yang tidak penting dan juga tidak mendesak. Kita tidak perlu membuang waktu kita untuk hal yang tidak penting dan tidsk mendesak ini, karena hanya membuang waktu, usaha, dan keuangan kita. Oleh karena kita sudah mengetahui bahwa aktifitas ini tidak menguntungkan dan bermanfaat, maka hal yang harus kita lakukan adalah mengeliminasinya dari aktifitas kita (ELIMINATE).Â
Kita juga harus cermat dalam mengkategorikan aktifitas pada bagian keempat ini, sebab kita adalah manusia makhluk yang memiliki spiritual dan makhluk sosial. Kita butuh juga yang nsmnya healing dan bersosial, hal yang seperti demikin cocok untuk dimasukkan ke dalam bagian ke-2 dalam matriks ini.
3. Disiplin dan Repetisi