Apakah penting filsafat bagi anak-anak muda di era saat ini?Â
Sebelum menjawabnya, terlebih kita harus mengetahui apa itu arti Filsafat. Secara etimologi, kata Filosofi atau Filsafat terdiri dari 2 kata Bahasa Yunani, yakni philo dan sophia. Philo yang berarti cinta atau suka, sedangkan Sophia yang berarti kebijaksanaan. Sehingga, jikalau digabungkan, akan membentuk arti Cinta Kebijaksanaan. Itulah arti dari kata filosofi.
Lalu apakah filsafat dan filosofi itu berbeda atau sama? Ini hanyalah perbedaan penggunaan saja, secara umum filosofi dikenal sebagai filsafat, akan tetapi banyak juga yang mengatakan filsafat adalah pihak (orang) yang berfilosofi. Untuk pembahasan kali ini, kita anggap saja bahwa filosofi adalah ilmu cinta hikmat/kebijaksanaan, sedangkan filsafat adalah orang yang dikenal sebagai cinta hikmat atau kebajikan atau kebijaksanaan. Oleh karena itu, mari membahasnya lebih dalam lagi.
Dunia filsafat terbagi menjadi 3 era besar, yakni filsafat era kuno, filsafat era abad pertengahan, dan filsafat era modern. Setiap era dalam filsafat memiliki perkembangan dalam pemahaman mengenai kebajikan, akan tetapi tidak semuanya berkembang secara linier atau saling mengembangkan dari era sebelumnya, karena bahkan ada beberapa filsafat lahir sebagai anti atau lawan dari filsafat sebelumnya. Terdapat beberapa tokoh ternama dalam dunia filsafat pada setiap eranya, yakni
- Era Kuno (Ancient):Â Socrates, Plato, dan Aristoteles
- Era Abad Pertengahan (Medieval):Â Santo Agustinus dan Santo Thomas Aquinas
- Era Modern:Â Immanuel Kant, John Locke, dan Friedrich Nietzsche
Berdasarkan setiap eranya, era kuno lebih mengarah kepada kebajikan atau kebijaksanaan yang bersifat umum, akan tetapi sangat berguna karena pemahaman mendasar atas terbentuknya pola pikir abstrak yang baik. Kemudian pada abad pertengahan (Medieval), pada era ini, fildafat lebih memgarah kepada kerelegiusan Katolik. Maka dari itu, pencetusnya pula mayoritas oleh orang-orang Katolik. Abad pertengahan ini lebih menyelami pentingnya kehidupan beriman dsn menghayati keimanan Katolik. Setelah itu adalah era modern, pada era ini dunia filsafat berbaur dengan sains dan berbagai pengetahuan, kebijaksanaan digunakan dalam menemukan hal-hal baru yang sebelumnya menjadi misteri. Pada era modern ini, Â kereligiusan agama yang ada pada abad pertengahan telah luntur.
Berdasarkan paparan singkat di atas, apakah penting filsafat atau berfilsafat bagi orang muda di era kontemporer? Jawabannya IYA, hal ini dikarenakan dari zaman ke zaman banyak pula filsafat yang memulai mempelajari filsafat sejak muda, seperti Plato, Aristoteles Agustinus, dan Imanuel Kant. Apalagi di zaman saat ini kebijaksanaan harus lebih dikembangkan dan diberanikan. Dengan punya rasa cinta akan kebijaksanaan, anak muda dapat membangun bangsa bahkan dunia, dengan kata mudahnya melakukan yang baik dan tidak melakukan hal yang buruk.
Milenial ataupun Gen Z dapat memberikan dampak positif kelada rekan sebayanya untuk menyalurkan kebijaksanaan yang mereka miliki. Dengan memiliki rasa cinta kebijaksanaan, orang tersebut akan lebih mudah bahagia, memiliki growth mindset, lebih terstruktur dalam menjalani hidup, dan mengurangi rasa depresi di tengah-tengah kesibukan duniawi ini.
Apakah filsafat membuat orang menjadi ateis? Tentu saja tidak, justru kebanyakan para filsafat memiliki kehidupan yang lebih baik, lebih suka belajar dan memperbaiki kesalahannya ketimbang menjalani kehidupan leha-leha, senang berpesta, mabuk, ataupun terlalu mewah. Dan banyak filsafat yang tetap berada pada imannya, malah lebih mendalami imannya, dengan bantuan filsafat dan penalaran. Hal ini terlihat seperti Santo Agustinus dan Santo Thomas Aquinas (dalam agama Katolik) yang berusaha meyakinkan imannya dan menjelaskan kepada khalayak firman Tuhan agar mudah diterima.
Jadi udah tau ya, kalau sebenarnya filsafat itu masih penting bagi anak muda sekarang, karena banyak sekali manfaat dan ilmu yang masih dapat diterapkan hingga saat ini. Karena sesungguhnya manusia itu haruslah hikmat dan bijaksana dalam menjalankan kehidupannya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H