Orang jawa pada umunya mempercayai adanya eksistensi dari sedulur papat atau saudara empat yang akan selalu mendapingi dimanapun dan kapanpu perjalanan hidup manusia selam hidupnya. Meski keempat unsur tidak berwujud jasmani, namun alangkah baiknya untuk memiliki hubungan baik dengan mereka. Sedulur papat (empat saudara) tidak hanya dimaknai sebagai keempat kiblat, namun juga sebagai usur alam, seperti angin, tanah, api, dan angin, yang menjadi pembentuk jasad manusia. Â
Bagi masyarakat di tanah jawa, keberadaan dan cara merawat Sedulur Papat Limo Pancer merupakan panutan dari wejangan leluhur, yang harus dihormati dan dirawat. Mereka dianggap sebagai penjaga manusia atau pamomong. Dalam budaya jawa, secara turun-temurun sudah menjadi tradisi untuk membuat salah satu sesaji atau sajen aneka macam sega (nasi), misalnya ubo rampe sega putih, sega cemeng, sega kakak laki-laki (sega merah, dan sega kuning. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H