Salah satu menteri yang banyak kali di sorot oleh masyarakat Indonesia karena keberaniannya, Susi Pudjiastuti. Jarang ditemui ada orang tidak mengetahui Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, hal tersebut membuktikan bahwa banyak kejadian menarik yang terjadi dalam kepemimpinan Susi Pudjiastuti sehingga dirinya terkenal.
Latar BelakangÂ
Susi Pudjiastuti dikenal sebagai sosok yang tegas dan pemberani, nyatanya banyak yang belum mengetahui bahwa Susi Pudjiastuti pernah putus sekolah pada kelas 2 SMA dikarenakan keaktifannya dalam berbagai aktivitas. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadikannya terpuruk, ia memulai terjun dalam dunia bisnis dari usaha kecil sampai memiliki pabrik PT. ASI Pudjiastuti Marine Product, lalu ia juga memiliki PT. ASI Pudjiastuti Aviation, membuka lagi sekolah pilot melalui PT. ASI Pudjiastuti Flying School. Pada 2014 saat dirinya menjadi Menteri, ia melepas beberapa posisinya agar dapat lebih fokus menjalankan tugasnya di pemerintahan. Pada awal masa kepemimpinannya ia diragukan karena hanya lulusan SMP dan seorang wanita.
Gaya Kepemimpinan (Leadership Style)
Pada buku Richard L. Daft yang berjudul "The Leadership Experience" Chapter 12 terdapat beberapa jenis kepemimpinan yang mengandalkan gaya pribadi dan hubungan. Pada periode kepemimpinan Susi Pudjiastuti menggunakan Transformational Leadership yang dimana merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu perubahan pada sesuatu yang dipimpinnya. Transformational ini juga berhubungan dengan kinerja yang tinggi dan lebih fokus pada pengembangan bawahannya agar penyelesaian masalah menjadi lebih efisien karena dapat diselesaikan secara bersama-sama.
- Biasanya gaya kepemimpinan ini menggambarkan sebuah visi besar mengenai yang ingin dicapai, seperti yang dilakukan Susi Pudjiastuti yaitu mencapai visi besar, sehingga dapat dibuktikan bahwa maritim di Indonesia menjadi lebih baik. Bukan hanya sekedar mempunyai visi yang besar ia juga langsung mengeksekusi visi tersebut melalui tindakan dan kebijakannya.Â
- Lalu memberikan inspirasi bagi pengikut untuk menomorduakan kepentingan pribadi demi kebaikan bersama, dapat dibuktikan melalui ketegasannya ia rela hubungan diplomasi menjadi renggang karena kebijakannya dalam menenggelamkan kapal.
- Terakhir dapat mengembangkan bawahannya agar dapat menjadi seorang pemimpin juga, dengan membantu bawahannya dalam pengembangan diri sudah menjadi pertanda bahwa ia berada dalam gaya kepemimpinan transformasional
Gaya Pemimpin (Leader Style)
Dalam Chapter 3 mengenai The Situational Model of Leadership, gaya kepemimpinan dari Susi Pudjiastuti ialah Selling (S2) yang dimana dilandasi oleh kepedulian yang tinggi baik terhadap hubungan maupun tugas. Pada beberapa jurnal dikatakan bahwa ia membantu bawahannya dalam menjalankan tugas, artinya yang dimana Susi ingin tugasnya dapat terselesaikan dengan baik dan juga membantu agar tetap terjaganya hubungan.Â
Sedangkan untuk Follower Readiness sangat cocok dengan R1 Low Readiness, dengan sifatnya yang membantu bawahannya dalam melaksanakan tugas, maka bawahan yang kurang kompeten (Unable) dan tidak mau (Unwilling) cocok mendapatkan pemimpin seperti beliau.
Lalu untuk Leader Behavior dari Susi Pudjiastuti ialah Achievement-Oriented Leadership dikarenakan ia menetapkan sebuah tujuan yang jelas dan juga menantang, ia juga membantu bawahannya belajar dalam mencapai tujuan. Terbukti dengan keberanian dan tujuan menantang yang dimilikinya ia mendapatkan banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
Â