Masalah Utama: Leading Change Vs Status Quo
Pada zaman sekarang ini, kita harus menyadari bahwa dunia tidak seperti dulu lagi akan tetapi dunia sekarang semakin cepat berubah dan perubahan yang diciptakan signifikan, maka diperlukannya penyesuaian. Oleh karena itu pemimpin saat ini menghadapi tantangan yang muncul karena perubahan yang terjadi, yaitu kita harus mengakhiri suatu rutinitas atau yang lama (status quo) untuk dapat memulai yang baru.Â
Untuk menanggapi perubahan tersebut maka pemimpin harus dapat mengembangkan karyawan agar dapat menjadi orang yang kreatif dan juga pemimpin harus dapat menjadi agen perubahan yang bukan berarti melakukan semuanya sendiri tetapi semua sumber daya yang ada. Intinya saat ini perubahan itu diperlukan untuk menjaga eksistensi dan juga tidak mempertahankan status quo.
Contoh Pemimpin Perubahan
- Presiden ke-3 BJ Habibie: Masa kepemimpinannya ialah transisi dari Presiden ke-2 Soeharto yang dimana mengalami krisis moneter. BJ Habibie berani menetapkan demokrasi sebagai dasar dari kepemimpinannya sebagai titik awal perubahan yang terjadi pada negara. Pada masa itu juga dikeluarkannya pembatasan masa jabatan presiden dan wakil yaitu sebanyak 2 kali. Ia juga membentuk Komisi Pemilihan Umum agar dapat berlangsungnya PEMILU dengan asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
- Netflix: awalnya hanyalah platform untuk menyewa DVD, tetapi seiring berjalannya waktu ketika teknologi semakin berkembang netflix mulai beralih ke streaming daring, dapat dilihat bahwa netflix tidak mempertahankan status quo melainkan berjalan sesuai perkembangan zaman yang ada, hingga saat ini netflix terus mengadopsi pendekatan baru agar tetap bertahan.
- Unilever: Perusahaan menyadari bahwa kita menghadapi masalah karena adanya perubahan iklim dan juga sumber daya yang mulai menipis. Maka diperlukannya perubahan untuk menyesuaikan hal tersebut, dengan memakai bahan baku berkelanjutan seperti kelapa sawit agar ramah lingkungan, lalu mereka juga memakai bahan yang dapat di daur ulang. Dapat dilihat bahwa Unilever menanggapi perubahan yang terjadi dengan mengadopsi strategi baru.
Setelah kita melihat beberapa contoh menarik terkait perubahan, semuanya dapat disimpulkan bahwa perubahan itu sendiri terjadi karena dunia ini juga berubah, maka kita harus dapat menyesuaikan jikalau hal tersebut tidak sesuai maka kita harus bersiap untuk tereliminasi.Â
Memimpin perubahan memanglah bukan suatu hal yang mudah tetapi jika dijalankan dengan baik hasilnya akan sebanding. Eksistensi dari Netflix dan Unilever dapat terjaga karena perubahan yang terus mereka lakukan sehingga perusahaanya dapat terus bertumbuh.
Pemimpin dengan Status-quo: mengapa seseorang pemimpin memilih status-quo
Status Quo alias tidak melakukan apa-apa, hal ini dapat berdampak negatif karena perubahan yang dihasilkan dunia terus berkembang sedangkan kapabilitas untuk mengimbanginya tidak ikut berkembang juga. Lebih baik kita mengambil sebuah resiko daripada hanya terus melakukan aktivitas seperti biasanya. Seorang pemimpin memilih status-quo dengan berbagai alasan, yaitu sebagai berikut:
- Ketakutan akan kegagalan: ketika gagal dalam menerapkan perubahan maka yang menjadi resiko ialah reputasi, pemimpin biasanya mengambil jalan yang aman untuk menghindari sebuah masalah yang mungkin dapat timbul dalam proses, lebih berpikir untuk mempertahankan apa yang menurut ia sudah baik.
- Keterbiasaan pada Rutinitas: Pemimpin biasanya terjebak dalam sebuah rutinitas yang biasa dilakukan, ia takut jika itu berubah maka akan merusak sesuatu.
- Sumber daya terbatas: biasanya mereka yang memilih tidak melakukan perubahan juga terbatas pada sumber daya yang mereka miliki kurang, tetapi setiap perubahan membutuhkan pengorbanan sekalipun harus mengambil sebuah resiko.
- Ketidakpastian: Perubahan memang suatu hal yang tidak pasti karena dapat terjadi sesuatu hal yang tak terduga seperti tidak ada dukungan dalam membuat perubahan, kegagalan, dan lainnya.
Pada dasarnya Status Quo terkadang menjadi pilihan yang kurang tepat tetapi pada beberapa kesempatan hal tersebut merupakan pilihan yang tepat bagi pemimpin, yaitu ketika:
- Semua sudah berjalan seperti semestinya: Perubahan tidak diperlukan apabila sesuatu tersebut sudah cukup berjalan baik dan pemimpin juga tidak memiliki alasan untuk melakukan perubahan. Perubahan memang hal yang baik tetapi jika berlebihan dan tanpa dasar yang jelas dapat menimbulkan masalah.
- Perubahan menimbulkan masalah daripada solusi: Perubahan terburu-buru yang dilakukan tanpa perencanaan yang baik biasanya lebih menimbulkan banyak masalah dibanding memberikan sebuah solusi.