Mohon tunggu...
Gabriela DeaWahyu
Gabriela DeaWahyu Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UAJY

Mahasiswi Ulmu Komunikasi 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Bersentuhan" Apakah Termasuk Persepsi?

30 September 2020   19:32 Diperbarui: 30 September 2020   19:34 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia tentu saja memiliki pandangan atau point of view masing-masing ketika melihat sebuah hal yang sama. Beberapa pandangan ini tentu akan dilanjutkan dengan respon dan tindakan yang berbeda. Sehingga pandangan ini disebut dengan persepsi. Persepsi dari seseorang akan menentukan bagaimana cara memandang sebuah dunia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi antara lain pengamat, motif, sikap atau attitude, pengalaman, ketertarikan, dan harapan atau ekspetasi.

Bagaimana definisi persepsi dari para ahli? Menurut Wagner dan Hollenbeck, "We human beings have five senses through which experience the world around us: sight, heraing, touch, smell and taste" (1995). Menurut beliau, setiap manusia dianugerahi dengan 5 indera yang kelima-limanya bisa merasakan dunia yang ada di sekitar. Mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, serta pengecap. Definisi persepsi menurut Wagner dan Hollenbeck sendiri adalah sebuah proses yang mana seseorang tersebut dapat memilih, mengelola, menyimpan, serta menginterpretasikan informasi-informasi yang telah dikumpulkan melalui kelima indera tersebut.

Sebagai manusia patut mensyukuri karena telah diberikan indera untuk merasakan apa yang terjadi di sekitar kita. Adanya indera tersebut, tentu saja perlu digunakan sebaik mungkin untuk hal-hal yang berguna bagi lingkungan sekitar. Contohnya adalah bersentuhan. Menurut KBBI, sentuh artinya kena sedikit pada..; bersenggol, sedangkan bersentuhan adalah bersinggungan sedikit, bersenggolan. Ketika kita memiliki teman dekat atau sahabat, pola komunikasi yang diterapkan adalah pola komunikasi primer dimana suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan disampaikan menggunakan simbol sebagai media atau saluran. Terdapat dua simbol atau lambang yaitu verbal dan non verbal. Verbal berupa bahasa yang mampu mengungkapkan pikiran komunikator, sedangkan non verbal berupa isyarat dari anggota tubuh contohnya tangan untuk bersentuhan, menepuk, membelai. Ketika kita bersentuhan dengan lawan jenis pasti akan timbul persepsi seperti "Mengapa ia menyetuhku? Apakah ia menyukaiku?" dan yang melakukan sentuhan tersebut bisa saja menimbulkan persepsi bahwa hanya reflek atau ketidaksengajaan dalam menyentuh, contohnya menyentuh tangan lawan jenis. Sehingga ketika akan melakukan sentuhan perlu berhati-hati dan bijak karena akan menimbulkan berbagai persepsi dan kebingungan dari pihak komunikan maupun komunikator. Tidak hanya bersentuhan, banyak contoh persepsi seperti rasa ketakutan, pengenalan, perasaan negatif, dan lain-lain. Dengan adanya persepsi kita jadi mengetahui sudut pandang manusia terhadap suatu hal agar menimbulkan suasana yang kondusif dari kedua belah pihak.

#kabuajy05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun