Mohon tunggu...
Gabriel Krishna sutikno
Gabriel Krishna sutikno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sedang berkuliah

Selanjutnya

Tutup

Film

Misterri Utusan Iblis : Strategi Promosi Film Horor Psikologis yang Efektif

19 Januari 2025   22:42 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shareefa Daanish and Cindy Nirmala in Utusan Iblis: Dia Yang Berada di Antara Kita (2025) 

Film Utusan Iblis: Dia yang Berada di Antara Kita menjadi salah satu karya terbaru yang berhasil menarik perhatian pencinta horor di Indonesia. Dirilis pada 2 Januari 2025, film ini disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan diproduksi oleh DLK Pictures. Dengan menggabungkan elemen horor dan psikologi, film ini menghadirkan kisah penuh misteri yang mencekam. Dibintangi oleh Shareefa Daanish, Dimas Aditya, dan Cindy Nirmala, Utusan Iblis mengisahkan penyelidikan kasus pembunuhan brutal yang membawa tokoh utamanya ke dalam konflik supernatural. Artikel ini mengupas strategi komunikasi persuasif yang diterapkan dalam promosi film ini, mengaplikasikan teori AIDA, paradigma naratif, retorika Aristoteles, dan konsep social proof untuk menjelaskan kesuksesan kampanye pemasaran film ini.

Elemen Cerita: Horor Psikologis yang Menggugah

Film ini memadukan elemen horor psikologis dengan misteri supernatural, menghasilkan cerita yang kompleks namun tetap relevan. Cerita berpusat pada Cantika (Cindy Nirmala), seorang ibu muda yang diduga melakukan pembunuhan sadis terhadap suami dan anaknya. Dalam penyelidikan, Rendy (Dimas Aditya), seorang polisi, bekerja sama dengan Olivia (Shareefa Daanish), seorang psikiater spesialis gangguan jiwa. Awalnya, Rendy menduga bahwa motif pembunuhan Cantika murni karena gangguan mental. Namun, semakin dalam penyelidikan dilakukan, semakin terlihat adanya kekuatan supranatural yang mengendalikan Cantika. Konflik pun semakin tajam ketika Olivia mulai menghadapi trauma masa lalunya yang kembali muncul akibat keterlibatannya dalam kasus ini (Fakultas Hukum UMSU, 2025).

Pendekatan naratif film ini dapat dianalisis melalui Narrative Paradigm Theory. Menurut Robinson dan Smith (2021), teori ini menjelaskan bahwa manusia cenderung merespons cerita yang memiliki struktur logis dan mampu memengaruhi emosi mereka. Film Utusan Iblis menggunakan narasi yang membangun keterlibatan emosional penonton melalui penggambaran trauma, kekuatan jahat, dan hubungan manusia yang rumit. Dengan narasi seperti ini, penonton tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga merasakan ketegangan emosional yang dihadapi oleh para karakter.

Selain itu, film ini menawarkan elemen pesan moral yang tersirat, seperti pentingnya menjaga kesehatan mental dan memahami dampak trauma pada kehidupan seseorang. Olivia, sebagai karakter yang mewakili aspek profesional dalam bidang kesehatan mental, memberikan pandangan tentang bagaimana manusia tidak selalu mampu melawan kekuatan psikologis mereka sendiri tanpa bantuan. Elemen ini membuat cerita terasa semakin relevan dan dekat dengan penonton.

Strategi Promosi: Menghipnotis Penonton dengan Komunikasi Persuasif

Keberhasilan film Utusan Iblis tidak lepas dari strategi promosi yang dirancang secara efektif untuk menarik perhatian audiens. Strategi ini mencakup penggunaan trailer, poster, kampanye media sosial, dan ulasan awal yang mendukung.

Trailer yang Menarik Perhatian
Trailer film ini menggunakan teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk menciptakan rasa penasaran penonton. Menurut Baber (2022), AIDA adalah pendekatan yang sangat efektif dalam iklan dan promosi karena mampu memandu audiens melalui proses emosional hingga akhirnya mengambil tindakan. Trailer Utusan Iblis menonjolkan adegan-adegan intens seperti sesi terapi psikologis antara Olivia dan Cantika, diiringi dengan musik latar yang menyeramkan. Adegan-adegan ini dirancang untuk menarik perhatian (Attention) dan membangkitkan rasa penasaran (Interest) audiens. Selain itu, narasi trailer juga memunculkan elemen misteri yang menciptakan keinginan (Desire) untuk mengetahui lebih jauh alur ceritanya.

Poster dengan Simbolisme yang Kuat
Poster film ini dirancang untuk menyampaikan pesan visual yang langsung dapat dipahami oleh audiens. Simbolisme dalam poster, seperti ekspresi wajah karakter utama yang dipenuhi ketegangan, latar belakang gelap, dan bayangan misterius, menciptakan nuansa horor yang kuat. Pendekatan ini dapat dianalisis menggunakan semiotika Roland Barthes. Menurut Sudariyah (2022), elemen visual seperti warna, komposisi, dan simbol dalam poster dapat mengkomunikasikan pesan emosional kepada audiens. Dengan poster yang dirancang secara mendalam, film ini berhasil menciptakan identitas visual yang menarik perhatian penonton.

Kampanye Media Sosial yang Interaktif
Media sosial menjadi platform utama dalam promosi Utusan Iblis. Kampanye digital film ini memanfaatkan Instagram dan TikTok untuk menjangkau audiens muda, dengan menggunakan tagar seperti #UtusanIblis2025 dan membagikan cuplikan adegan intens dari film. Konten-konten ini dirancang untuk meningkatkan interaksi antara audiens dan tim promosi, menciptakan rasa penasaran yang lebih besar. Teori Uses and Gratifications (Kasirye, 2024) menjelaskan bahwa audiens menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pengalaman interaktif, yang semuanya terpenuhi dalam kampanye film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun