Mohon tunggu...
Gabrella Harianja
Gabrella Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Seseorang yang ingin berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bila aku berdosa

3 Februari 2025   20:53 Diperbarui: 3 Februari 2025   20:53 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bila kuberdosa
Kutak mampu berdoa.
Kutak ingin menemui-Nya.
Kuhanya ingin jauh dari-Nya.
Namun, di manakah Ia tidak ada?

Bila kuberdosa
Berlari terbirit-birit,
karena dosaku ingin kututupi.
Kutak ingin ditemukan-Nya.
Namun, di manakah Ia tidak ada?

Kupikir, di gedung gereja dapat kusembunyikan dosa.
Kupikir, dalam pelayanan dapat kututupi cela.
Sibuk berkata, menata senyum di wajah.
Namun, mungkinkah Ia benar-benar tidak tahu?

Namun, dalam tidurku Ia dekat.
Tiap pagiku Ia menyapa.
Dalam pelarianku, Ia tetap menunggu.
Dalam dosaku, Ia tak menjauh.

Bila aku berdosa
Ia selalu melihatku.
"Apa yang sedang terjadi?" tanya-Nya.
"Tuhan, aku lakukan dosa lagi."

Bila kuberdosa
Kutak mampu membuka mata.
Namun, Ia memelukku.
"Mari, kita mulai lagi," bisik-Nya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun