Wanita begitu sering dikerdilkan ketika mereka berusaha mejadi pilar keberhasilan, ya, memang dunia patriakh masih tetap ada di daerah-daerah tertentu. Puisi “Kita Bisa” ini lahir ketika GSJA BPD 2 FAST mengadakan jumpa wanita di salah satu gereja di Alaang, Alor. Diselenggarakan pada tanggal 19-21 Juli 2023. Puisi ini dipersembahkan kepada wanita-wanita di seluruh Indonesia, khususnya mama-mama di Alor.
“KITA BISA!”
(Gabrella Harianja)
Ini adalah kita
Wanita
Kata mereka kita bukan siapa-siapa
Lemah dan ‘tak berdaya?
Itu kata mereka
Peran kita begitu sering dikerdilkan
Saat kita sedang berusaha menjadi pilar keberhasilan
Peran kita begitu sering diremahkan
Saat kita menjadi penggerak perubahan
Tak apa….
Ini adalah kita
Pejuang untuk menjadi pelita
Di dalam keluarga, masyarakat dan gereja
Aku mengetahui
Bahwa engkau melahirkan generasi ilahi
Perempuan dan laki-laki
Yang telah Allah anugerahi
Engkau pasti merasa sulit mengatasi generasi ini
Engkau pasti menghidupi keluarga tanpa henti
Ingatlah!
Hembusan nafas adalah bukti
Bahwa mama-mama harus berjuang tanpa henti
Karena itulah yang Tuhan kehendaki
Di garis akhir engkau sampai
Mama, Kristus telah mati
Di kayu salib dengan kepala penuh duri
Untuk menjadikan mama, mama, mama terpuji
Ya, kita adalah wanita terpuji
Saya mewakili seluruh wanita
Saya mewakili anak-anak mama
Terima kasih telah hidup di dalam Dia
Dan juga mengahrumkan nama-Nya
Jadi, mari terus berkarya
Mari terus menjadi wanita yang bermakna
Seperti garam yang memberikan rasa
Demikianlah kita dituntut di dunia.
Alaang, Alor, 19 Juli 2023.
(Gabrella Harianja)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!