Tahun 2019 dimulai dengan basah. Hujan secara periodic mengguyur wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap musim membawa keberkahannya sendiri-sendiri, satu paket dengan potensi mala dan mara bahaya. Di Indonesia musim hujan tak Cuma pertanda keberuntungan dan tercukupnya air untuk pertanian dan rumah tangga, ada juga tamu kecil tak diundang. Ya, nyamuk. Meski tak semua nyamuk membawa penyakit, dunia mengenal nyamuk Aedes Agepty yang menyebarkan penyakit. Tidak Cuma Demam Berdarah atau DBD, Aedes aegyti juga menyebarkan virus Demam Kuning di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan. Chikungunya, dan Zika.
Kementrian Kesehatan menunjukkan ada kaitan antara perubahan iklim, curah hujan yang tinggi dengan meningkatnya kasus demam berdarah. Mengapa demikian? Nyamuk Aedes aegypti yang sudah terinfeksi virus dengue, dapat menularkan virus tersebut ketika menggigit manusia, yang kemudian menjadi penyebab penyakit demam berdarah. Nyamuk demam berdarah betina yang jadi inang virus DBD senang menghabiskan hidupnya di dalam atau sekitar rumah. Aedes aegypti betina lebih sering menggigit manusia karena membutuhkan darah untuk memproduksi telur.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta mengalami peningkatan. Salah satu pihak yang peduli mengenai isu ini adalah Bambang Soepijanto, calon anggota DPD RI dari dapil DIY bernomor 24. Dalam akun instagramnya Bambang menjelaskan beberapa cara pencegahan DBD. Aksi 3 M (menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air.Â
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah) tidak perlu menunggu adanya pasien hingga korban jiwa. Â Untuk mencegah demam berdarah, biasanya dilakukan penyemprotan atau fogging untuk mencegah jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Namun, pencegahan juga tetap harus Anda lakukan sendiri di rumah. Selain dengan 3M, ada beberapa cara lain yang dapat mencegah DBD. Misalnya dengan menggunakan kasa nyamuk, tidak membiarkan gantungan baju menumpuk terlalu lama, dan memakai kelambu saat tidur, tutup Bambang Soepijanto dalam laman instagramnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H