Gereja merupakan tempat atau perkumpulan orang-orang percaya dalam bersekutu dan untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Ada bisa juga dikatakan bahwa Gereja merupakan tempat atau perkumpulan orang-orang yang kudus. Ada juga orang yang mengartikan bahwa Gereja itu bukan gedungnya tapi orang-orang yang pergi kesana dan melakukan persekutuan disana. Bisa juga bahwa Gereja itu adalah tempat kita berdoa memohon kepada Tuhan untuk semua masalah atau pergumulan yang kita hadapi biar Tuhan yang membantu kita dalam setiap masalah kita.
 Dalam suatu Gereja pasti memiliki yang namanya sebuah organisasi,supaya planing yang sudah dibuat dalam suatu Gerej itu berjalan dengan baik. Maka dalam organisasi Gereja dipimpin oleh pendeta dan dibawah pendeta ada guru huria, penatua, diaken, dan guru sekolah minggu. Dengan demikian pendeta sudah lebih mudah memberikan informasi terhadap jemaat jika pendeta itu berhalangan, dengan cara menyampaikannya kepada guru huruadan guru huria pun akan menyampaikan kepada sintua, diaken dan juga guru sekolah minggu maka mereka akan menyampaikan informasi kepada jemaat. Maka jika pendeta berhalangan yang memimpin jemaat adalah guru huria dan pemimpin pemimpin lainnya.
Organisasi Gereja akan berjalan dengan baik jika komunikasi antara jemaat dengan pendeta bisa berjalan dengan baik, begitu juga dengan relasi pendeta kepada guru huria dan sintua atau bahkan yang lainnya bisa baik dan komunikasi mereka bisa berjalan dengan baik maka setiap aturan dan juga setiap planing kedepannya akan lanjar dan berjalan dengan baik maka relasi dalam Gereja itupun akan baik dan membuahkan hasil yang baik dalam suatu organisasi yaitu menjadi telan yang baik bagi Gereja-gereja lainnya. Akan tetapi jika sebaliknya maka hasilnya juga akan sebaliknya juga, oleh karena itu dalam suatu organisasi Gereja diperlukan komunikasi yang baik dan kerja sama yang baik anatara pemimpin Gereja dengan jemaat supaya mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapka Tuhan dari setiap manusia yang percaya kepada-Nya.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat ini dalam Gereja adalah tidak semua jemaat bisa menerima Pendetanya sebagai pemimpin mereka dalam Gereja itu. Sehingga dengan demikian banyak percekcokan antara jemaat dengan pemimpinnya dan jemaat akan memilih keluar dari Geraja itu dan pindah ke Gereja lain jika demikian terus menerus maka jemaat dalam Gereja itu akan berkurang atau bahkan habis hingga akhirnya Gereja tersebut ditutup. oleh karena itu seorang pemimpin itu harus tegas dan adil dalam berjemaat dengan demikian maka jemaat akan bertahan atau bahkan jemaat kan bertambah.
Dalam suatu Gereja maka setiap anggota yang mau atau ingin diakui oleh Gereja (memiliki huria yang sesungguhnya dan jemaat yang sah dalam Gereja itu) maka harus mengikuti aturan aturan dan langkah langkah sebelum memulai ibadah atau mengikuti organisasi dalam Gereja itu. Misalnya menyerahkan kartu keluarga, KTP atau bahkan yang lainnya kepada yang berpihak dalam hal ini dengan demikian data seseorang ini akan masuk kedalam Gereja itu. Dalam Gereja suku maka seseorang itu akan menjalankan ibadah satu tahun didalam Gereja tidak langsung dimasukkan gitu aja ini salah satu melihat keseriusan seseorang itu dalam sebuah persekutuan dalam Gereja itu, setelah itu dilaluinya maka seseorang itu akan disahkan masuk dalam bagian Gereja itu dengan mengatakan bahwa seseorang itu akan enjadi sapanganan dohot sapanginuman ma dia bersama jemaat yang ada di Gereja itu.
Gereja adalah semua organisme yang hidup dan semua yang terkait atau yang berhubungan di dalam suatu Gereja akan bertumbuh secara alami tanpa dibuat buat atau tanpa suatu paksaan. Maka tugas kita sebagai orang yang percaya dan yang berjemaat dalam Gereja itu adalah menyingkirkan atau menyelesaikan setiap masalah yang akan menghalangi pertumbuhan Gereja itu, maka jika demikian Gereja tersebut akan bertumbuh secara sehat. Gereja yang sehat itu adalah akan bertumbus secara wajarnya tanpa dibuat biat atau dipoles poles sedemikian rupa. Bisa kita ibaratkan dengan pertumbuhan seseorang jika pertumbuhannya itu masih wajar maka dia akan memiliki akal yang sehat tanpa harus dipoles poles didepan orang begitu juga sebaliknya maka dia tidak akan bertumbus secara sehat, seperti itulah pertumuhan Suatu Gereja yang sehat itu.
