Mohon tunggu...
Lisa Nura Azifah
Lisa Nura Azifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UMM PMM Kelompok 65 Gelombang 13 Melakukan Penyuluhan tentang Penanganan Perawatan Luka

13 Maret 2023   18:27 Diperbarui: 5 April 2023   16:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh  kelompok 65 gelombang 13 yang dilaksanakan selama satu bulan  yakni mulai tanggal 23 Januari 2023 hingga tanggal 22 Februari 2023. Kegiatan PMM ini dinaungi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ibu Cholidah, S.H., M.H

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 65 gelombang 13 yang beranggotakan Lisa Nura Azifah, Irta Maya Intan Fatmawati, Raihanah Zayyan Puteri Ramdhani, Ahmad Syauqi Rifani, Irwansyah Rianto Nugroho  yang berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang(UMM), Prodi Farmasi.

Pada Kamis, 2 Februari 2023 Mahasiswa UMM kelompok 65 gelombang 13 melakukan Pemaparan tentang Penanganan perawatan luka dengan tujuan untuk dapat mampu memberikan pertolongan pertama saat diri sendiri maupun orang lain mengalami luka

Anak usia 4 sampai dengan 5 tahun sedang aktif-aktifnya beraktifitas, mulai dari bermain hingga menyalurkan hobi lebih rentan mengalami cedera/ luka. Luka dapat menyebabkan infeksi apabila tidak ditangani dengan benar. Sehingga memerlukan perawatan luka sejak awal secara tepat. Namun, risiko dan angka cedera yang tinggi pada anak belum diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan anak.

Beberapa jenis cedera yang sering dialami oleh anak usia sekolah adalah luka babras, luka lecet/memar, terkilir, luka robek serta luka bakar. Luka yang dialami ini sering tidak mendapatkan perawatan pertama yang tepat utamanya pada anak-anak. Anak-anak biasanya membiarkan saja luka tanpa mengobatinya,  mengobati namun tidak cuci tangan sebelum merawat luka, dan mengoleskan pasta gigi pada luka akibat tersiram air panas atau minyak panas. Pengetahuan dan tindakan yang kurang tepat dalam memberikan perawatan luka dapat menyebabkan penyembuhan luka terganggu atau bahkan menyebabkan terjadinya infeksi.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan merubah sikap menjadi positif dan meningkatkan keterampilan rawat luka pada anak usia dini dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan. Salah satunya dengan metode demonstrasi dan media film pendek/ SEM (Short Education Movies). 

Metode ini tepat diberikan kepada anak usia sekolah, karena anak usia sekolah masuk pada tahap perkembangan operasional konkret sehingga membutuhkan situasi belajar yang nyata dan tepat. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan film pendek (SEM) dan demonstrasi dapat meningkatkan pemikiran kreatif, memperkuat pemahaman visual, memberikan peran aktif kepada siswa serta efektif dalam proses pembelajaran.

Edukasi terkait pemaparan penanganan perawatan luka kepada anak-anak TK NU Muslimat 31 dapat memberikan mereka gambaran dasar tentang pertolongan pertama perawatan luka yang difokuskan untuk diri sendiri kemudian orang lain yang mengalami luka. contoh luka yang sering terjadi pada anak-anak yakni seperti luka babras, kita dapat perlahan menjelaskan kepada mereka apa yang pertama harus anak-anak lakukan saat mengalami luka tersebut, yakni  pertama dengan mencari sumber air mengalir bersih seperti pada kran air, kita dapat membersihkan lukanya terlebih dahulu dengan air mengalir bersih.

Kemudian mencoba untuk menghentikan pendarahan dengan kasa atau tisu apabila terjadi pendarahan pada luka babras tersebut , jika pendarahan sudah berhenti segera tutup luka tersebut dengan handsaplast atau plaster. Jika terjadi pendarahan yang tak kunjung berhenti, anak-anak dapat mencari pertolongan kepada orang-orang terdekat mereka seperti ayah atau ibu agar segera dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat agar dapat ditangani dengan baik.

Pada kegiatan penyuluhan kali ini diawali dengan pemutaran  video edukasi penanganan perawatan luka  Kemudian dilanjutkan dengan bercerita pengalaman tentang penanganan luka dan diakhiri dengan tanya jawab. Untuk seluruh kegiatan kami yaitu kelompok 65 Gelombang 13 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dapat dilihat di instagram kami  pada link berikut (https://instagram.com/pmm.bhaktikunegeri65?igshid=YmMyMTA2M2Y=)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun