Di zaman ini, terdapat tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu mengenai bentuk pengelolaan limbah. Pengolahan limbah menjadi sumber daya yang berharga sebagai  kunci untuk menjaga lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.Â
Salah satu inovasi menarik dalam pengelolaan limbah adalah pemanfaatan larva lalat, yang lebih dikenal dengan sebutan "maggot." Pengolahan sampah organik dengan maggot BSF merupakan sebuah  kegiatan  skema Pengabdian Berbasis Masyarakat di Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan kegiatan ini berupa pengabdian, pengolahan sampah organik dengan maggot BSF, pengenalan tanaman obat, dan pemeriksaan kesehatan masyarakat. Tim Pengabdian masyarakat pada kegiatan kali ini diisi oleh Dr. Dimas Andrianti, S.Si., M. Si; Dr. Syamsul Falah, S.Hut., M.Si dan Dr. Tien Lastani, S.Hut., M.Si yang melakukan kolaborasi dengan PT. Biomagg.Â
Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada Sabtu 2 September 2023 disambut dengan antusias oleh warga Tegal Waru yang sebagian besar di hadiri oleh ibu-ibu PKK dan para kader posyandu. Para peserta kegiatan mendapat pelatihan langsung dari perusahaan yang bergerak langsung dalam pengelolaan limbah dengan maggot BSF. Sebelum sosialisasi tentang budidaya maggot dilakukan, diadakan presentasi oleh bapak  Dr. Dimas Andrianti, S.Si, M. Si. Presentasi tersebut berisikan mengenai masalah lingkungan, penyakit dan polutan, polusi udara, polusi air, peningkatan populasi urban, dan pemanasan global, kemudian diadakan sesi tanya jawab singkat.Â
Saat presentasi dilakukan para peserta diminta mengisi survei yang sebelumnya sudah dibagikan panitia untuk mengatahui kondisi lingkungan dan mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terkait sampah. Survei tersebut dikembalikan pada panitia pelaksana sebagai data dan perserta mendapat bingkisan berupa sabun dan masker sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi para peserta.
Berdasarkan riset indepenten yang telah dilakukan Desa Tegal Waru yang terletak di Kecamatan Ciampea Bogor memiliki beberapa masalah seperti banjir, kemacetan dan sampah. Kegiatan kali ini berfokus pada penggelolaan hal ini. Limbah dan sampah meningkat 20,9% pertahunnya di tempat pembuangan akhir. Pada tahun 2022 terdapat 19,45 juta ton timbunan sampah di Indonesia, sedangakan di Jawa Barat terdapat 1,11 juta ton sampah. Masalah lingkungan ini dapat berakibat buruk terhadap kesehatan seperti pneumonia.
Maggot merupakan sejenis belatung yang tidak mengakibatkan penyakit dan dapat membantu proses penguraian sampah organik. Maggot merupakan tahap larva dari lalat Black Soldier. Â Lalat hitam adalah lalat yang tidak menyebabkan penyakit, dan larva mereka mampu mencerna berbagai jenis limbah organik. Ini termasuk sisa makanan, sayuran busuk, kotoran ternak, dan bahkan limbah manusia. Kemampuan maggot BSF dalam mencerna limbah ini menjadi fokus utama dalam pengelolaan limbah berkelanjutan. Â
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada presentasi dengan komunikasi satu arah namun dibuat lebih responsif dan interaksi langsung dengan peserta kegiatan. Kegiatan ditutup dengan demonstrasi langsung budidaya lalat BSF sehingga membuat para peserta makin tertarik dan paham terkait kegiatan yang disosialisasikan. Tindakan preventif terkait pengolahan limbah ini dianggap penting dalam menghadapi berbagai masalah isu lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan pada para peserta untuk melakukan budidaya maggot kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H