Tidak heran, jika saat berada pada titik terendah dalam rumah tangga ini semua siasat akan muncul sebagai upaya solusi.
Mulai dari menjual cincin pernikahan. Perhiasan hadiah dari orang tua. Atau elektronik berharga yang berada di rumah yang sekiranya dalam ditunda untuk pemakaiannya.
Kesulitan semacam ini tidak sedikit dialami oleh para pasangan. Terutama pasangan muda yang baru berada di usia pernikahan bawah 5 tahun.
Menyadari bahwa kondisi ini merupakan ujian dari Allah menjadi sangat penting. Menanamkan kesabaran dan keuletan pun menjadi penting.
Bagaimana istri tetap mendukung suami. Dan peran suami untuk tetap berdaya meski tak berpekerjaan juga tetap harus diutamakan.
Seorang suami yang kehilangan gengsinya akan tetap berupaya apapun demi keberlangsungan kehidupan rumah tangganya. Entah itu jualan es, jualan makanan kecil atau apapun yang tetap dapat menjadi hasil bagi keluarganya.
Seorang istri yang mampu bersabar akan tetap mendukung suaminya dan berupaya untuk bersikap 'waras' dan 'sehat' dalam mengalami masa sulit ini.
Perlu disadari bahwa menikah adalah suatu upaya untuk tetap saling berjuang bersama. Sebab rumah tangga selalu dipenuhi dengan banyak permasalahan.
Bisa saja setelah satu badai tentang drama kehabisan uang, akan datang drama lain yang lebih besar.
Tetap bersabar, berikhtiar, dan berusaha sesuai porsi dan jalan yang benar akan tetap membantu sebuah keluarga menjadi utuh.
Tugas istri saat kondisi ini terjadi: