Mohon tunggu...
Ge
Ge Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger/Penulis

Setiap Jumat nulis di Kompasiana. Blogger dan penulis yang suka membaca dan menonton. Suka menulis cerita fiksi, puisi-prosa (sirosa), opini, resensi dan banyak lagi. Tertarik pada intrik-intrik politik dan berbagai macam gosip yang bisa memperkaya cerita. Anti hoaks dan anti intimidasi. Menyalurkan hobi gambar dan ilustrasi di Instagram.com/gambarable. Ngetuit di X.com/gesiahaya. Ngeblog di gratcianulis.blogspot.com dan berbagi tips menulis fiksi di kampungfiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Butterfly Efek: Kepak Sayap Kupu-kupu Yang Mengubah Dunia

20 Desember 2024   08:34 Diperbarui: 20 Desember 2024   09:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Butterfly Effect. Dokpri. GrokAI.

Efek Kupu-kupu: Ketika Pilihan Kecil Mengubah Dunia(mu).

Pernah dengar kan teori Butterfly Effect dimana sebuah kepak sayap kecil kupu-kupu di hutan Amazon, Brasil, dapat memicu badai tornado di Texas, Amerika Serikat?

Sedahsyat itu? Itu metaforanya saja sih, sekarang yuk kita coba memahami bagaimana sih konsep tersebut terjadi dalam kehidupan sehari-hari?

Bayangkan pagi yang biasa. Matahari mengintip dari sela-sela tirai, dan kota mulai terbangun. 

Sara, seorang analis data, berdiri di depan cermin, mematut rambutnya yang agak kusut. Ia sedikit terlambat hari ini, dan harus memutuskan: naik bus seperti biasa atau mencoba jalan pintas yang jarang ia lewati?

Bukan keputusan besar, pikirnya. Hanya soal lima menit lebih cepat. 

Tanpa banyak pertimbangan, ia meraih tasnya dan memilih jalan pintas. Jalan kecil itu sunyi, dengan pohon-pohon rindang di kedua sisinya. 

Sepanjang perjalanan, ia merasa tenang, mendengarkan langkah kakinya yang berirama.

Di sisi lain kota, Dimas, seorang desainer grafis yang baru saja kehilangan pekerjaannya, sedang duduk di sebuah kedai kopi kecil. Ia sedang membaca pesan dari seorang teman yang menawarkan pekerjaan di luar kota. "Gajinya lumayan," kata temannya. 

Tapi ada keraguan dalam hati Dimas. Pindah? Meninggalkan semuanya? Di depannya, cangkir kopi sudah setengah kosong, dan ia tidak bisa memutuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun