Tahukah kau, Maria...
Saat kau menimang bayi kecil di pangkuanmu? Ia bukan hanya daging dan darah, tetapi samudra tak bertepi, rahasia yang bergerak bersama angin. Jemari mungilnya, yang menggenggam udara dengan polos, kelak akan memegang dunia dengan kebijaksanaan yang tak terbayangkan.
Tahukah kau, Maria...
Matanya yang lembut memandangmu, seolah menyimpan kisah langit dan bumi. Ia melihat lebih dari yang terlihat, dan dari bibir kecilnya, doa-doa yang sederhana akan tumbuh menjadi pohon-pohon raksasa, di sana harapan menaungi jiwa-jiwa lelah.
Saat ia tertawa, Maria, tahukah kau itu adalah gema dari surga? Suara lembut itu, seperti aliran air yang membelai batu, membawa kehidupan. Tapi langkah-langkah kecilnya, yang begitu polos, akan membawanya menuju jalan berduri, di mana cinta diuji, dan jiwa-jiwa diselamatkan.
Di malam yang sunyi, Maria, tidakkah kau mendengar bisikan bintang-bintang? Mereka menjadi saksi bahwa bayi yang kau dekap adalah Semesta yang merendah. Ia, yang menimbang gunung dengan satu tarikan nafas, kini belajar menangis dalam pelukanmu.
Namun, di antara keheningan itu, ada damai yang melintasi dunia, seakan waktu berhenti untuk mengabadikan momen ini. Tahukah kau, Maria, bahwa dalam fana-Nya, Ia adalah cahaya yang mengusir segala gulita? Dalam pelukanmu, yang sederhana, tersimpan rahmat yang begitu rahim meliputi langit dan bumi.
Tahukah kau, Maria...
Kau menimang misteri terbesar, sebuah mahacinta yang rela menjadi kecil, agar manusia bisa melihat Kasih yang besar.
***
Terinspirasi dari lagu Mary Did You Know?