Mohon tunggu...
Ge
Ge Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Puisi, cerita dan ilustrasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melalui Kabar yang Dibawa Angin

11 April 2014   12:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

melalui kabar yang dibawa angin
kutemukan namamu,
terselip di tumpukan yang terlupakan,
lalu kupungut, kubungkus,
kutitipkan pada hati yang diam,
sejak saat itu, aku punya sebuah rahasia,
yang tak pernah kusebut-sebut.

melalui kabar yang dibawa angin
kutemukan anak sungai kecil,
mengalir diam-diam terabaikan,
jernih, bening, damai, sunyi,
pada tepinya kutitipkan benih-benih pohon,
akan tumbuh meraksasa tanpa suara,
mengakar kuat di tanahnya yang ramah.

melalui kabar yang dibawa angin
kutemukan diriku, namamu, dan anak sungai kecil,
terselip ditumpukan yang terlupakan
mengalir diam-diam terabaikan
lalu kupungut, kubungkus
jernih bening damai sunyi
kutitipkan pada hati yang diam
pada tepinya, kutitipkan benih-benih pohon
sejak saat itu, aku, punya sebuah rahasia
akan tumbuh meraksasa tanpa suara
mengakar kuat di tanah yang ramah
yang tak pernah kusebut-sebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun