Seperti yang kita ketahui masa remaja adalah masa dimana seorang manusia sedang dalam pencarian jati dirinya dan berusaha mengenal siapa dirinya.
Masa remaja juga masa dimana seorang manusia mencoba menunjukan eksistensinya agar mendapat pengakuan dari masyarakat atau agar dianggap keberadaannya. Tentunya upaya mereka dalam menunjukan eksistensinya ada yang berupa hal positif seperti aktif berorganisasi, mengikuti kegiatan keagamaan di masjid, dan lain-lain. Tetapi ada juga hal negatif seperti mencuri, menggunakan narkoba, tawuran, sex bebas, dan lain-lain.
Perbuatan negatif yang dilakukan oleh para remaja tersebut dikenal sebagai kenakalan remaja. Kenakalan remaja bisa terjadi kerena adanya salah pergaulan, salah tontonan dan bacaan. Tentunya para orang tua sangat khawatir jika anaknya terjerumus kedalam hal tersebut. Maka dalam hal ini orang tua sangat berperan penting untuk menjalin kedekatan dengan anak-anaknya. Salah satu cara menjalin kedekatan dengan anak adalah dengan cara berkomunikasi.
Kominikasi yang baik adalah komunikasi yang berjalan dua arah, orang tua bisa menjadi pendengar yang baik untuk anaknya dan begitu sebaliknya. Berkomunikasi dengan anak tidak perlu menyediakan tempat yang khusus karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun sebaiknya orang tua juga perlu menyediakan waktu khusus untuk mengobrol dengan anaknya. Erviana Yuliani M.Psi mengatakan “Perlu sekali untuk punya quality time sama anak, terutama saat pillow talk”. Pillow talk adalah pembicaraan yang dilakukan saat menjelang tidur. Mengapa pada saat menjelang tidur? Karena pada saat menjelang tidur adalah saat dimana anak merasa rileks, aman dan santai. Pada saat pillow talk orang tua harus menjalin ketertarikan dengan cerita si anak agar orang tua dapat masuk ke dunia si anak. Setelah itu selipkan nasihat-nasihat untuk si anak.
Orang tua juga sebaiknya tidak merasa tabu untuk menberikan informasi seputar seksualitas kepada anaknya. Karena jika orang tua enggan atau merasa tabu dalam memberikan informasi seputar seksualitas, anak akan mencari informasi melalui sumber lain dan khawatirnya anak akan mencari informasi tersebut melalui tempat yang salah seperti, melalui situs porno di internet atau melalui majalah porno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H