Mohon tunggu...
Fauziah Nabihah
Fauziah Nabihah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Aktivis Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Kesehatan Mental Menghantui Gen Z di Sistem Sekuler Kapitalisme

15 Januari 2025   11:09 Diperbarui: 15 Januari 2025   11:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam sembilan bulan di 2024, Polri menindak sekitar 988 kejadian bunuh diri di seluruh wilayah Indonesia. Kejadian tiap bulannya mengalami kenaikan mulai Juni hingga Agustus 2024 (pusiknas.polri.go.id, 2409/2024)

Pada tahun 2022, survei I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) menemukan, sekitar 1 dari 20 atau 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir (kompas.id, 10/07/2023).

Generasi Z atau biasa disebut GenZ, merupakan generasi muda yang kelak akan menjadi tumpuan peradaban. Namun, banyak dari mereka yang mengalami masalah kesehatan mental yang perlu ditangani secara serius.

Meski tanggal 10 Oktober diperingati setiap tahun, nyatanya masalah kesehatan mental tetap belum terselesaikan di tengah masyarakat, baik di tingkat nasional maupun global.

Penyebab masalah kesehatan mental sangat kompleks, multifaktor. Ada faktor internal individu, seperti genetik hingga gangguan pada otak. Serta faktor eksternal, dari luar individu, bisa dari keluarga seperti pola asuh dan "luka pengasuhan", serta peran negara.

Faktor sosiokultural seperti ekonomi, budaya, dan media sosial juga turut andil dalam penyebab masalah kesehatan mental. Terdapat kesalahan mindset kehidupan di tengah masyarakat yang menjadi pemicu mereka mengalami masalah kesehatan mental, yaitu adanya pandangan materialistik.

Selain itu, faktor sistem yang mengatur kehidupan saat inijuga tak bisa diabaikan. Sistem sekular kapitalisme telah menjauhkan pemuda muslim dari Islam sebagai pandangan hidup. Kejadian mahasiswa bunuh diri sejatinya alarm keras bagi dunia pendidikan tinggi di negeri.

Dapat dilihat betapa rapuhnya generasi muda saat ini di hadapan berbagai tekanan hidup sehingga tidak sedikit dari mereka mengambil jalan pintas dengan menghilangkan nyawanya sendiri.

Mindset hidup sejahtera yang ada saat ini disandarkan pada materi. Padahal, materi tidak dapat menjamin kesejahteraan. Karena sejatinya penyebab dari ketidaksejahteraan masyarakat adalah diterapkannya sistem ekonomi kapitalis liberal.

Selain itu, buah dari kebijakan sistem ekonomi kapitalis liberal menjadikan adanya privatisasi kepemilikan umum merupakan. Kekayaan alam yang merupakan kepemilikan umum justru hanya dikuasai oleh segelintir orang saja. Hal inilah yang memgakibatkan kemiskinan dan gap antarmasyarakat yang menimbulkan kecemasan di antara mereka.

Berbeda dengan Islam yang mengatur sistem ekonomi sesuai dengan hukum syara', sehingga tidak akan menimbulkan gap antarmasyatakat. Penerapan syariat Islam secara kaffah dapat menjaga kesehatan mental masyarakatnya. Hal ini karena IsIam telah mengatur seluruh lini kehidupan manusia sesuai dengan aturan Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun