"Mah.... Pah.... smartphoneku hilang disekolah"
"Ayah.... maaf, motorku pagi tadi dicuri orang saat parkir dipinggir jalan"
"Maaf bu maaf, laptopku hilang saat di kereta tadi"
Misalnya...anda, laki-laki yang masih berseragam entah putih biru atau putih abu-abu yang sedang segalau-galaunya kalut menghadapi kemelut kekasih tercinta hamil muda dan bulat tekad untuk menggugurkan kandungan di oknum Dokter ahli aborsi. Kalimat mana yang anda pilih untuk mendapatkan biaya dengan kilat untuk mengaborsi janin tersebut???
Ya, mungkin opsi pertama memang lebih nyaman dan masuk akal walaupun belum memadai untuk menutup biaya aborsi yang katanya dalam kisaran harga 2-5 juta. Lalu bagaimana dengan kekurangannya?? Bisa saja si pihak laki-laki menyuruh pihak perempuan melakukan modus yang sama. Maka, apabila sejadul-jadulnya smartphone dijual, ia tidak akan keluar dari bandrol jutaan rupiah. Beda asumsi apabila si pelajar memilih opsi kalimat ke-2 yang sangat curam kecurigaan tetapi kelebihan biaya untuk aborsi masih bisa dipakai untuk berfoya-foya lagi.
Bagi mereka, berbohong sedikit pada orang tua lebih baik daripada melihat keluarganya ikut harus merasakan dan meratapi kehancuran dirinya dimasa muda. Toh, dengan merengek lagi pun orang tua jaman sekarang tentu tidak akan tega melihat anaknya tidak memiliki gadget ataupun kendaraan bermotor, sekalipun mengutang orang tua akan dengan semangat dan ikhlasnya menyicil untuk melunasinya
Miris bukan??
Jauh sebelumnya sebenarnya postingan ini bukanlah untuk mengajari para pelajar untuk melakukan hal demikian dan tentu bukan juga pengalaman penulisnya hehe. Ini semua berasal dari keheranan yang kadang bisa menjurus. Tetapi alangkah baiknya bila kita tidak menyepelekan gelagat anak, adik, saudara dan teman sekalipun yang mengaku kehilangan bahkan terlampau terlalu sering kehilangan gadget dan barang berharga lainnya.
Bukan sudah banyak berita dimedia soal penggerebekkan tempat aborsi dan seiring itu juga sering ditemukan banyak pasangan pelajar yang terjaring didalamnya?? Yasudahlah semoga saudara dan kerabat kita tidak ikut didalamnya.
Semoga bermanfaat, @fattyazamil[caption id="attachment_214670" align="alignnone" width="604" caption=""][/caption]
Sumber foto : Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H