Jalanku adalah jalan berpagar yang mengarahkanKu pada SurgaMu
Sesaknya nafas ini menapaki terjalnya jalan berbatu, rasanya kutak sanggup lagi...
Sudah habis air minum bekal yang kubawa, makananpun sudah tak bersisa
Tapi belum tampak juga tanda bahwa jalan ini berujung
Terik matahari dikala siang dan dingin malam yang mengigit dikala senja larut
Angin telah menguras habis keringatku, hingga kering rasanya tubuh ini
Oh...... ya Tuhanku, aku akan tetap menjalani arahMu ini
Walau telah habis tenaga ini, namun kubiarkan TenagaMu yang menjalankan otot-ototku ini
Gerakkan saja MilikMu yang Kau pinjamkan padaku ya Tuhan
Kuterima apapun asalkan ini Kau izinkan terjadi padaku
Seperti emas yang Kau tempa agar kemurniannya muncul, seperti berlian yang Kau asah untuk membangkitkan kilatan sinar saat memantulkan cahaya matahari
Kau ingin aku indah saat tiba waktunya aku menghadapMu
Tuhan, Bapaku di surga, kupercayakan apapun yang mau terjadi padaku
Semua kedukaan yang mendalam ini, adalah anugerahMu yang Kau tujukan untuk memurnikan iman yang kupunya
Bekerjalah padaku ya Tuhan Bapaku....buatlah semua yang kumiliki menjadi murni, semurni saat pertama kali Kau pinjamkan padaku dulu
Amin.
(Buat sahabat-sahabatku, kita selalu baik di mataNya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H