Sudah hampir setahun umurku. Sama seperti hari-hari biasanya. Mama dan papa sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Aku juga sibuk bermain di rumah nenek. Mama libur kerja setiap Jumat, sedangkan papa setiap Sabtu dan Ahad. Hanya setiap Jumat aku di rumah berdua dengan mama.
Setiap hari kami ditemani cuaca yang berbeda-beda. Panas, cerah, berawan, hujan, dingin, dan juga berangin. Pagi-pagi aku sudah berangkat pukul 07.00 ke tempat nenek. Pulangnya sekitar pukul 05.00 sore.Â
Payung menjadi saksi bisu perjalanan kami. Sepeda motor yang dikendarai papa juga menjadi bukti perjalanan kami. Sempat juga ngadat di perjalanan. Mujur saja kami hampir tiba di rumah. Pagi-pagi mau berangkat juga pernah ngadat. Akhirnya, papa minjam motor tetangga.
Hari ini kami ditemani cuaca yang susah untuk dilewati sepeda motor. Hujan banyak menyimpan kisah kenangan. Jika rintik-rintik, kami bisa memanfaatkan payung dan jas hujan untuk berangkat. Jika lebat, apa mau dikata, terkadang kami menunggu teduh dulu karena ketika hujan lebat pencarian kendaraan roda empat susah didapatkan.
Jika tak ada, satu-satunya pilihan akhir nginap di rumah nenek. Setelah subuh baru bisa kembali pulang untuk mandi dan ganti baju.
Kita harus semangat menjalani hari-hari karena ada begitu banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilewati.(*)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H