Mohon tunggu...
Fx Prayoga
Fx Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPNV Yogyakarta

Seorang mahasiswa semester ketiga yang tertarik pada ke ilmuan sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter di Era 4.0

10 Agustus 2023   10:35 Diperbarui: 10 Agustus 2023   10:35 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yogyakarta - Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0, termasuk Indonesia. Banyak teknologi yang membuka Revolusi Industri 4.0 sudah mulai diterapkan di berbagai bidang kehidupan, contohnya penggunaan AI sebagai alat pembantu manusia, proses penyebaran berita yang cepat dan bidang industry lain yang menggunakan alat alat paling modern.

Menurut Kompas.com (6 November 2018), Indonesia berkomitmen dan siap menggelar Industri 4.0 untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global. Komitmen Indonesia ditandai dengan peluncuran kebijakan "Making Indonesia 4.0" oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal April 2018.

Namun apakah masyarakat dan generasi muda sudah siap menghadapi perubahan di era 4.0 ini?

Definisi era 4.0

Industri 4.0 atau yang biasa dikenal dengan sistem fisik jaringan merupakan revolusi yang berfokus pada modernisasi antar teknologi jaringan. Revolusi 4.0 muncul di abad 21 dengan ciri utama memadukan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang industri. Dengan datangnya revolusi ini, banyak hal yang berubah di berbagai bidang. Awalnya, untuk melakukan operasi yang membutuhkan banyak tenaga kerja, kini telah tergantikan dengan penggunaan mesin teknologi.

Di Indonesia, perkembangan industri 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren.

Dalam menghadapi tantangan era Industri 4.0, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi. SDM Unggul adalah kumpulan tenaga kerja Indonesia yang profesional, produktif, berdaya saing dan siap menghadapi tantangan global dan revolusi industri 4.0 dewasa ini.

Pendidikan karakter di Indonesia

Jika dulu kebanyakan orang tua dan masyarakat beranggapan bahwa pendidikan karakter hanya sebatas tata krama di depan umum, kini kita harus mengganti pemikiran tersebut dengan memahami pendidikan karakter, mengamalkan dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam rangka penanaman budi pekerti, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar kita. Demi mewujudkan penanaman budi luhur secara bertahap, diperlukan perubahan secara akademis untuk membantu generasi penerus bangsa Indonesia untuk menyesuaikan diri dari perubahan teknologi di era 4.0 yang cenderung membuat kita menjadi acuh terhadap sekitar yang diakibatkan kurangnya interaksi sosial akibat penggantian tenaga manusia oleh mesin.

Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pendidikan karakter di Indonesia. Contohnya adalah penerapan program Kurikulum Merdeka di sekolah umum dan secara spesifik terdapat materi Bela Negara di UPN Veteran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan diperlukan kurikulum sejenis untuk menjawab kekhawatiran orang tua tentang keseimbangan antara pendidikan karakter dan pendidikan akademik, karena selain dapat mempelajari bidang keahlian siswa, mereka juga mendapat pengembangan diri yang dapat menjadi dasar pendidikan karakter.

Upaya Pendidikan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun