Salah seorang tokoh wisata pernah ditanya tentang turisme, dia menjawab bahwa turisme adalah melihat perbedaan. Maksudnya, orang datang ke satu tempat karena ada perbedaan dengan tempat lain. Kalau sama pasti tidak akan datang. Salah satu yang menawarkan rasa berbeda itu adalah Pantai Cahaya.
Pantai Cahaya adalah salah satu tempat wisata pantai yang terletak di Rowosari Kendal. Panti ini cukup berdekatan dengan pantai Sendang Sikucing. Tempat wisata ini dikelola oleh PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) yang menjadi lembaga konservasi mamalia pertama di Indonesia sejak tahun 1999. Salah satu yang dijadikan andalan di kawasan wisata ini adalah lumba-lumba.
Tempat ini cukup lengkap sebagai tempat wisata. Alamnya yang cukup indah, fasilitas yang lengkap dan tersedianya beragam atraksi wisata. Bagi yang suka ingin bercengkrama bersama keluarga di kolam, Water Kingdom bisa jadi pilihan. Ada juga kebun binatang mini dengan koleksi binatang yang cukup lengkap. Tiket masuk ke area wisata ini adalah 15000/orang.
Lumba-lumba menjadi daya tarik utama orang berdatangan ke Pantai Cahaya. Selain dijadikan sebagai atraksi air, lumba-lumba ini juga dipakai sebagai media terapi. Pengujung akan berinteraksi langsung dengan lumba-lumba dalam proses terapinya. Untuk menikmati sesi terapi, kita harus mengeluarkan uang sebesar 25.000. Untuk menikmati sesi terapi ini terkadang pengunjung harus menginap
Anak-anak tentunya menyenangi pertunjukan lumba-lumba. Yang penting lagi, lumba-lumba ini adalah hasil penangkaran bukan tangkapan di alam liar. Lumba-lumba terlatih ini pandai melakukan berbagai macam atraksi menarik seperti berhitung, bermain basket dan tentu saja melompat dari air.
Saran buat pengelola
Melihat potensi wisata yang tinggi dan lengkap ini, pemerintah dan pengelola mesti memperhatikan infrastrukturnya. Terutama jalan menuju lokasi. Ketika saya mengunjunginya bersama team #jejakParaRiser Datsun Go, dalam acara #KompasianaBlogTrip, kondisi jalan menuju sana cukup kecil walau bisa dilalui oleh dua mobil.
Kondisi jalan 70 % nya tidak dalam kondisi baik. Melewatinya seperti akan menuju tempat kuburan di pojokan desa. Banyak yang berlubang, sempit dan minim petunjuk arah. Sebaiknya jalan diperbaiki dan ditata kembali agar minta berkunjung ke tempat wisata ini meningkat.
Penanaman pohon di pinggiran pantai agaknya perlu digalakan lagi. Selain untuk membantu menahan abrasi juga membuat suasana lebih adem. Karena cukup banyak yang mandi di pantai, ada baiknya juga diberi tanda-tanda pengaman.
Saya berharap tempat-tempat wisata seperti Pantai Cahaya dengan keunikannya bisa terus dijaga dan dipelihara kebersihannya sehingga bisa menjadi tempat yang nyaman buat pengunjung.
#SalamRiser
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H