Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kopi Kadal Datang Hilanglah Gatal

17 Mei 2015   13:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pleisbilongtumi.files.wordpress.com/2012/10/kadal.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="532" caption="Kopi Kadal, Mau? (sumber : https://pleisbilongtumi.files.wordpress.com)"][/caption]

Tulisan ini adalah beberapa pengalaman yang terkait antara aktifitas ngopi dan kesehatan yang sempat saya rekam dan menjadi pengalaman hidup saya yang menarik. Silahkan membacanya.

Cerita pertama terkait dengan Aki. Kakekku, (semoga Allah merahmatinya) pernah mengalami gatal-gatal yang luar biasa. Kalau bohlam lampu 100 watt sudah tak bisa menyaingi rasa gatalnya yang menggila di bawah kulitnya, Aki akan menggunakan setrika. Tentu saja dengan panas yang disesuaikan. Akibatnya, kulitnya banyak yang melepuh.

Satu hari, saya dan adik saya disuruh mencari kadal, tak cuma satu, sebanyak-banyaknya. Saya tak ingat dapat berapa banyak, namun saya dapat upah yang lumayan imbalan dari mencari kadal-kadal itu. Saya tak tahu untuk apa kadal-kadal itu. Saya lihat Emak (semoga Allah melapangkan kuburnya) terlihat membersihkan kadal-kadal hasil tangkapan kami.

Tak lama lagi, bau daging disangrai menyeruak rumah Emak. Saya tak tahu lagi apa yang terjadi, yang jelas, setelah itu bapak sering ngopi dari toples khusus. Menurut kabar, itulah kopi kadal untuk menanggulangi gatal Aki.

Berhari-hari Aki meminumnya pada pagi dan sore hari. “Rada hanyir” (sedikit anyir) katanya mengomentari kopi spesialnya. Memang saya lihat aktifitas menyetrika atau membohlam dirinya agak berkurang.

Aktifitas ngopi kadal spesial itu tak berlangsung lama. Mungkin karena pasokan kadalnya tak lancar, (atau karena hal lain). Yang jelas saya tak pernah lagi disuruh untuk mencari kadal-kadal kecil itu dan tak dapat upah.

Sampai akhir hayatnya, Aki masih sering mengeluh gatal-gatal. Saat tinggal di rumah, Aki sering minta ctm untuk menghilangkan gatalnya. Kalau ctm belum ada, Aki akan menggaruk kulitnya dengan penggaruk plastik berwarna merah. Karena kerasnya dan seringnya menggaruk kulitnya sering berdarah.

[caption id="" align="aligncenter" width="513" caption="Aki ku (dokpri)"]

[/caption]

Sehat dengan kopi

Pengalaman kedua, berkaitan dengan saya pribadi. Saya pernah mengalami pilek agak aneh. Kalau pilek saja, biasanya minum madu, makan yang hangat-hangat dan istirahat yang cukup. Namun ini pilek yang membandel. Saya bisa bersin berkali kali hanya dalam satu menit saja. Air mengucur dari hidung betul-mengganggu. Beberpa obat herba dan kimia saya coba namun tak kunjung sembuh.

Suatu hari, Tuan Haji Ismail, Ahli pengobatan herba dari negeri jiran datang berkunjung ke rumah bapak. Obrolan sangat panjang antara bapak dan Tuan Haji Ismail. Yang diobrolkan tentang pengobatan dengan Al Qur’an, air dan madu.

Di akhir-akhir obrolan, saya konsultasi dengan Tuan Haji Ismail terkait bersin saya yang tak berkesudahan. Setelah melihat telapak tangan saya Tuan Haji mengatakan agar saya menggeser makan malam jadi sore hari. Agak susah untuk yang satu ini. Sebab saya agak kurang disiplin makan.

Saran kedua, agar saya minum kopi Radix. kopi Radix adalah sejenis minuman yang diramu dari 7 jenis herba dimana bahan utamanya ialah akar (Radix) Tongkat Ali (Eurycoma Longifolia) yang disinergikan dengan 6 herba pilihan. Saya harus minum pagi dan menjelang tidur.

Setelah saya praktekan selama sepekan lebih, maka berangsur-angsur bersin dan pilek saya berkurang. Hingga kini, aktifitas minum kopi itu saya teruskan pagi dan menjelang tidur.

[caption id="" align="aligncenter" width="584" caption="Ngopi Radix mengembalikan stamina setelah nyupir Bandung - Bondowoso"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun