[caption id="attachment_287527" align="aligncenter" width="625" caption="dok. Indonesia Travel"][/caption]
Pariwisata termasuk 5 besar penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Efek ekonomi yang dihasilkan sangatlah besar. Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia menyebutkan bahwaUntuk penyerapan tenaga kerja, sektor pariwisata tahun 2013 jumlahnya mencapai 10,18 juta orang (tahun 2012 jumlahnya 9,41 juta), atau 8,89% dari jumlah tenaga kerja nasional (tahun 2012 sebanyak 8,49%). Penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif tercatat sebanyak 11,87 juta orang (10,72%). (Pos Kota 26/12/13). Dengan potensi sebesar itu tentulah sektor pariwisata ini harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik. Modal sumber daya alam Indonesia sangatlah luar biasa. Dengan posisisnya sebagai negara kepulauan maka banyak atraksi alam dan budaya yang bisa dijual.
Pada era digital sekarang ini, mempublikasikan dan “menjual” tempat wisata sangatlah mudah. Seorang bloger dengan sangat mudahnya menuliskan pengalaman perjalanannya di satu tempat dan dalam beberapa detik bisa dibaca oleh orang di seluruh dunia. Keampuhan dunia digital inilah yang perludimaksimalkanoleh Kementrian Pariwisata. Hal seperti itu sudah sangat disadari oleh pihak kementrian dengan meluncurkan sebuah situs yang dapat menjadi pintu pariwisata Indonesia. Adalah http://www.indonesia.travel/enyang menjadi gerbang pariwisata di dunia maya itu.
Setelah menjelajahi Indonesia Travel, saya ingin berbagi saran dan harapan. Semoga berkenan.
1. Masa Unggah
Saya mencoba masuk dengan menggunakan jaringan speedy dan dua perangkat, PC, dan BB. Untuk PC, saya menghitung 14-18 detik untuk menampilkan laman depan situs Indonesia Travel secara sempurna. Sebuah waktu yang cukup lama dan berat. Untuk membandingkan saya mencoba situs tourisme Malaysia yang bisa diunggah lebih cepat yaitu 8-11 detik. Dalam perbandingan menggunakan GTMetrix, Indonesia travel mendapat nilai 71 dan situs negara tetangga itu mendapat nilai 95.
Bagaimana dengan menggunakan BB? Alhamdulillah… loadingnya berat, lama dan nyaris membuat hang. Hasil unggahannya pun tak menarik sama sekali. Hanya laman abu-abu dengan tulisan biru serta foto yang tak berhasil diunggah sempurna.
Sebuah penelitian online menyebutkan bahwa 75 % pengunjung tidak akan kembali lagi ke blog atau situs yang load time-nya lebih dari empat detik. Jika penelitian itu menjadi acuan, maka situs Indonesia Travel ini akan kehilangan pangsa pasarnya karena waktu unggahnya lebih lama.
Lamanya loading mungkin terkait dengan jaringan internet atau bisa jadi dari muatan desain yang banyak komponennya. Saya berharap Indonesia Travel tampil elegan, atraktif, cepat dan mengindonesia.
2.Desain Visual
[caption id="attachment_287528" align="aligncenter" width="538" caption="Laman Depan Indonesia Travel"]
![1388573491889112410](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552c82dd6ea834e0578b4568.jpeg?t=o&v=770)