“Mesjid DT Bandung dibakar wanita Syiah”
Judul itu tentu saja membakar kaum muslimin. Seperti api disiram bensin, berita itu menyebar dengan sangat cepat. hasil share di PKSPuyengan itu terlihat mencapai 5ribuan. belum lagi share di situs finah sejenis. Klarifikasi dari pihak DT dan protes netizen menyebabkan PKSPuyengan menghapus postingan tersebut tanpa penjelasan dan permintaan maaf. Bukan hanya sekali dua, situs anti persatuan Islam ini mengeluarkan fitnah, apalagi kalau terkait Syiah.Sejak meletusnya pemberontakan terorisme di Syuriah, Situs Islam abal abal ini kerap mengeluarkan fitnah-fitnah yang intinya agar umat Islam ini selalu bermusuhan. Pada masa kampanye pilpres kembali situs aneh ini menebar fitnah. Jokowi china, antek yahudi, antek amerika, anti Islam, keturunan singapura, kafir dan berbagai isu sara selalu muncul dan lahir dari PKS piyungan. Apakah fitnah telah menjadi ideologi bagi kalangan tersebut? mengapa tak kapok-kapoknya PKSPuyengan melakukan fitnah ? itu pertanyaan yang pentingnya. Saya menemukan benang merahnya dalam wawancara harian Al Hayat dan TV Libanon (LBC) dengan orang-orang Palestina yang direkrut menjadi agen Mossad. Dalam sebuah wawancara, salah seorang agen mengungkapkan cara perekrutan mereka serta peranan yang mereka lakukan dalam memantau para mujahidin dan memicu fitnah lewat perselisihan, perpecahan, dan kebencian demi merealisasikan kepentingan strategis Zionisme.(Sumber di sini). Saya mengutip salah satu jawaban penting dari wawancara itu secara utuh. bagi yang ingin membacanya silahkan kunjungi laman Mengenal Agen Mossad dalam Gerakan Islam. [caption id="" align="aligncenter" width="274" caption="dok. pri"][/caption]
Dalam salah satu sesi tanya jawabnya agen-agen Mossad itu mengatakan, “Sesungguhnya zionis sudah memanfaatkan kepolosan dan ketidak hati-hatian orang-orang Palestina. Kami ditugaskan membuat beberapa situs dengan nama: Palestine Islamiyyah, al-Jihad al-Muqaddas, Tahrir al-Quds, Syababul Intifadhah, dan lain-lain’”
“Dengan situs-situs ini kami berhubungan dengan banyak anak muda yang memiliki semangat jihad. Kami janjikan kepada mereka untuk membiayai mereka dengan uang dan senjata, dengan menyebutkan bahwa dana tersebut bersumber dari orang-orang kaya dari Teluk dan aktivis Islam di Mesir, Yordan dan Kuwait.” “Begitulah, kami dapat menembus banyak mata rantai Mujahidin dan merasuk ke dalam tubuh mereka dengan mengatasnamakan Islam dan jihad. Dan yang lebih berbahaya, kami dapat memperalat orang-orang yang bersemangat tinggi, khususnya orang-orang Salafiy untuk menyebarkan buku-buku yang menimbulkan fitnah dan perpecahan di kalangan umat Islam. Buku-buku ini, sebenarnya dicetak dan dibiayai dengan biaya dari Mossad untuk membuat pertempuran marginal antara aktivis Islam, khususnya antara Syi’ah dan Sunnah di Palestina, Pakistan, Yaman, dan Yordan” Puluhan judul buku-buku yang menyerang Syi’ah dengan cara menjijikkan, dan buku lain yang menyerang Sunnah, sudah dicetak. Dan dimanfaatkan juga orang-orang yang fanatik dari kedua belah pihak, setelah diyakinkan bahwa buku-buku tersebut dicetak oleh para dermawan Teluk dengan cetakan lux. Selebihnya, pekerjaan akan dilakukan oleh mereka yang teripu dari kelompok fanatik Sunnah seperti Salafiyyin dan lain-lain. Tujuan utama dari pencetakan dan penyebaran buku ini, adalah menimbulkan fitnah dan kebencian serta saling mengkafirkan antarpihak dan menyibukkan mereka dengan pertarungan sesama mereka, agar Israel dapat merealisasikan tujuannya, yaitu menghancurkan Islam, menelan tanah air, menghapus identitas generasi muda melalui penyebaran dekadensi moral, atau menggunakan orang-orang yang tersingkir di luar kehidupan, fanatik dan keras kepala. Hati mereka penuh dengan kebencian terhadap saudara mereka sesama Muslim, baik Sunnah atau Syi’ah.”
“Dalam hal ini, jaringan Mossad telah cukup sukses menjalankan missinya. Anda dapat melihat kira-kira semua masjid dan perkumpulan anak muda di Yaman, Pakistan, dan Palestina tenggelam dengan buku-buku ini, yang dicetak dan dibagikan secara gratis; yang dikesankan seolah-olah dibiayai dari kocek para donatur kaya Arab Saudi, padahal Mossad ada di belakang semua ini. Sayang sekali, banyak orang-orang yang tidak menyadari, termasuk para imam masjid, khatib-khatib, dan da’i-da’i yang menyibukkan diri secara ikhlas dan serius dengan menyebarkan buku-buku beracun minimal bisa dikatakan buku-buku lancang dan fitnah. “
Fitnah lebih berbahaya dari pembunuhan. Karena pikiran mereka sempit, maka mereka tidak berpikir tentang tujuan sebenarnya dari penyebaran buku-buku ini, yang meniupkan kebencian, perpecahan dan fitnah khususnya hari-hari belakangan ini.” “Buku-buku ini telah mulai menuai pengaruhnya di Pakistan. Orang-orang yang menyebut dirinya pengikut Ahlu Sunnah wal jama’ah, membentuk Tentara Shahabat dan menyerang kaum Syi’ah dalam ritual dan rumah-rumah, membunuh mereka ketika shalat Shubuh.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H