Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dodong Kodir, Sang Empu Suara Sampah

7 Januari 2016   07:19 Diperbarui: 7 Januari 2016   08:56 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kang Dodong Kodir bersama Ali dan Sajjad saat mencoba suling dari tempat kacamata bekas"][/caption]Sudah lama saya dengar Kang Dodong Kodir sakit keras. Pernah juga dengan beberapa saudara untuk menengoknya, namun tidak pernah jadi untuk menengoknya. Pagi ini, paman saya menulis status tentang meninggalnya, Inna lillah wa inna ilaiihi rajiun. Semoga Allah menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya. Mudah-mudahan spirit dan karyanya terus mewarnai generasi setelahnya. 

Pertemuan pertama saya dengannya terjadi di Selasar Sunaryo. Saat itu ada workshop membuat alat musik dari sampah. setelah ngobrol sedikit saya baru tahu ternyata beliau kenal baik dengan bapak, ibu dan saudara-saudara saya, terutamanya para paman. wajarlah, karena Kang Dodong Kodir tinggal di daerah Cisitu. Hanya beda beberapa gang saja.

Dodong kodir adalah empu suara. di tangannya suara-suara unik muncul dan yang menarik medianya adalah sampah sampah. Baginya selama barang itu bisa mengeluarkan suara, maka dia bisa dijadikan berbagai senandung. Baginya semua suara adalah simphoni dari Yang Maha Akbar. Setiap suara adalah zikir kepada Yang Maha Indah.

[caption caption="Suara burung ala Dodong Kodir"]

[/caption]Idenya bisa dari mana saja. Saat jakarta banjir parah, Kang dodong membuat sebuah alat musik dari pipa ledeng. Air biasanya mengalir di pipa ledeng makanya alat musiknya juga dari ledeng. Suaranya? mendayu-dayu syahdu. Ada suara gemuruh Tsunami dan ombak laut yang dibuat dari bekas kandang burung. Tadinya kandang burung itu mau dibuang tapi diminta oleh Kang Dodong lalu dibuat suara gemuruh ombak Tsunami.

Nama alat alat musiknya juga unik dan lucu. untuk alat musik bass buatannya ia beri nama “Bassdong”. Ada juga “Alodong” alias “Alat Petik Dodong”, kemudian “Tornadong” yang bisa menghasilkan bunyi gemuruh tornado. Untuk suara alat musik yang menyerupai suara burung, Kang Dodong memberi nama bird-dong.

Saat mengadakan worskhop alat musik bekas di Selasar Sunaryo dengan telaten Kang Dodong Kodir memberikan pengarahan kepada tiap anak yang membuat alat musik dari barang bekas. Setelah alat musik dibuat oleh anak-anak, Kang Dodong kemudian mengharmonikan setiap suara yang dihasilkan dari botol bekas, sisir yang terbuang atau dari alat cukur kumis. Dahsyatnya, dalam kendalinya suara-suara sederhana bisa hadir dengan dahsyat dalam pagelaran akhir workshop.

[caption caption="Suara seperti apa yang dihasilkan alat ini?"]

[/caption]Kang Dodong, Sang Empu Suara kini telah meninggal dunia, semoga seluruh karya, spirit dan semangatnya tetap mengilhami generasi selanjutnya.

Aya mangsana datang, aya mangsana mulang, wilujeng angkat Kang Dodong Kodir, mugi ditampi iman islamna, dihapunten sagala rupi dosa2na, kalayan sing ditempatkeun di tempat anu sampurna mungguh Alloh, aamiiiin

Ada waktunya datang, ada waktu tuk kembali, selamat jalan kang Dodong Kodir, semoga Allah menerima amal baik serta diampuni seluruh dosa. Mudah-mudahan Allah memberikan hiburan terbaik dengan simphoni surgawi... Amiin 

Videonya dapat dilihat di sini

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun