Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Alternatif Wisata Murah Meriah di Hutan Jati Kendal

21 Januari 2015   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata tidak melulu harus mahal. Wisata yang menarik dan unik juga bisa didapatkan dengan murah. Salah satu tempat murah meriah untuk wisata adalah hutan jati seperti yang saya saksikan di Kendal. Setelah Riser One mengunjungi Pantai Cahaya, perjalanan kami bersama Datsun Go+ dilanjutkan menuju Jogja. Yang penting kan kebersamaan dan kebahagiaan yang tercapai dalam wisata itu.

Di salah satu titik hutan, om Diediet yang sudah sangat hapal daerah ini menghentikan mobil di area hutan jati milik perhutani. Ternyata hutan jati yang sudah dimatikan dua tahun yang lalu memberikan pemandangan yang keren banget.

Apalagi kemudian kami mendapat informasi berharga dari Pak Khasan Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH). Tadinya kami menduga bahwa hutan jati merangas itu mati karena kekeringan. Ternyata tidak seperti itu. Pohon-pohon jati yang sudah siap dipanen akan diteres. Yaitu mematikan pohon jati dengan memotong jalur-jalur makanannya. Setelah teres berhasil akan ditunggu sampai betul betul kering. Hal itu untuk menghindari kayu yang pecah saat ditebang. Lama waktu menunggu itu sekitar 2 tahun.

Bagi pemburu anggrek, masa penebangan juga bisa jadi waktu untuk berburu anggrek. Saya melihat di tiap-tiap pohon ada anggreknya. Bayangkan saja jika ratusan pohon jati itu ditenggeri anggrek-anggrek spesies, bisa jadi kolektor anggrek mendadak lho.

Tidak hanya pada anggrek yang mau ditebang, di lokasi hutan lain di Alas Roban yang masih belum masa panen, berwisata bareng keluarga juga asyik lho. Menikmati segarnya udara hutan jati dan rimbunnya hutan jati dengan murah dan meriah juga bisa dilakukan. So, tempat wisata bukan hanya tempat yang masuknya harus pakai karcis dan kemudian bersenang-senang.

Memang kemudian harus ada fasilitas pendukungnya seperti toilet. Sebab tak elok juga jika pengunjung harus bab di semak-semak. Bisa saja pos penunggu hutan ditambahi toilet yang cukup memadai. Sebab toilet yang ada sekarang di pos Pak Khasan sangat tidak memadai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun