Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedikit Kenangan Tentang Sayid Hasan Nasrullah

28 September 2024   19:34 Diperbarui: 28 September 2024   19:39 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kenangan khusus buat saya terkait Sayid Hasan Nasrullah. Ingatan saya Kembali pada tahun 1996. Saat itu di Libanon terjadi sebuah pembantaian yang kemudian dikenal Qana Massacre. 

Pembantaian Qana terjadi pada tanggal 18 April 1996, di dekat Qana, sebuah desa di Lebanon Selatan yang diduduki Israel, ketika militer Israel menembakkan peluru artileri ke kompleks Perserikatan Bangsa-Bangsa , yang menampung sekitar 800 warga sipil Lebanon, menewaskan 106 orang dan melukai sekitar 116 orang. PBB mengutuk penyerangan itu dan Hizbullah merespon. Hizbullah melakukan pembalasan di Libanon Selatan. Kami terbiasa menyebutnya Janub.

Bara itu sampai ke tempat kami belajar yang juga banyak pemuda hizbullah Libanon belajar di sana. Posko-posko pendaftaran untuk berangkan ke Libanon dibuka dan antrian pendaftar berbaris mengular di berbagai tempat, tak terkecuali saya. 

Badan kecil saya yang kata orang Singapura setipis lidi ikut berbaris dan mendaftar. Kawan saya yang sangat cinta Hizbulllah telah lebih dahulu mendaftarkan diri.  Saat mendafkat kami diberikan ikat kepala kuning bertuliskan hizbullah. Saya pakai ikat kepala itu, rasanya gagah dan jiwa sepertinya sudah berada di khat muqaddam atau front terdepan.

(sumber BBC)
(sumber BBC)

Tak lama seorang pejabat dari Hizbullah datang ke sekolah kami. Para pelajar berkumpul demi mendengarkan petuah dan orator dari pejabat itu. Ternyata yang datang adalah Sayid Hasan Nasrullah Sekjen dari Hizbullah. Sebelumnya saya sering menghadiri ceramah ceramah dari Sayid Husein Fadlullah, pemimpin spiritual dari Hizbullah.

Orasi khas Sayid Hasan Nasrullah sangat menawan hati. Selain mengajak untuk tetap menjaga bara perlawanan beliau tetap memberi nasihat agar menjaga kesucian diri. Di bagian kedua ini, alih-alih mengajak para pemuda pelajar yang penuh semangat itu berperang ke Libanon, Sayid Hasan memberi nasihat, agar para pelajar tidak mendaftarkan diri untuk berangkat ke Libanon. "Biar saja itu bagian kami" katanya. "Bagian kalian adalah belajar dengan baik di meja hauzah dan kemudian Kembali ke kampung halaman membangun Umat".

(Sumber : Al Manar TV)
(Sumber : Al Manar TV)

Tentu saja agak kecewa mendengar nasihat itu. Hal ini saya ceritakan kepada teman Persia saya. Dia bilang. Jangan dipikir ada di medan perang itu enak dan asyik. Hidup di tempat perang itu sangat tidak enak. Butuh kekuatan fisik dan mental. Kekuatan fisik diperlukan untuk membawa peralatan tempur dan akomodasi perang yang berat berat. Badan sebesar lidi kayak kamu ndak akan mampu menanggung beban seberat itu. Belum lagi mental tiap hari akan digedor gedor dengan kondisi dan pemandangan yang tak menyenangkan. Kawan saya agak vulgar menyebutkan kepala pecah dan tebaran usus teman-teman di hadapan kita... babar blas penuh dengan tekanan batin.

Sekian tahun membaca sepak terjang dan akhirnya Sang Sayid mendapat kemuliaan tertinggi, ucapan lainnya yang selalu teringat "Katakan tentang kami sekehendakmu, sebut kami Syiah, rafidah atau teroris. Bunuh kami berkali kali. KAMI SYIAH ALI TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN PALESTINA APAPUN YANG TERJADI PADA KAMI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun