"Coba bayangkan bagaimana rasanya saat gladi resik pengibaran 1000 bendera merah putih, tiba-tiba ada sekelompok remaja pendukung RMS datang. Mereka keliling lapangan mengibar-kibarkan bendera RMS sambil di tangannya terselip granat. Granat betulan " Kata Topa, dengan suara bergetar. Pastinya rasa takut, waswas dan ngeri berbaur menjadi satu. Memang saat itu, Topa bersama rekan-rekannya dari Bank Mandiri dan BUMN lainnya sedang melakukan kegiatan CSR perusahaan di Pulau Lirang, Maluku. Di tempat itu, masih banyak sekali pendukung RMS.
Bukan hanya keberadaan pendukung RMS yang masih banyak. Faktor jarak juga menjadi salah satu hal yang diceritakan. Eko Eko Noviansyah selaku team leaderStrategic Communication Bank Mandiri. Menurut Eko, untuk mencapai lokasi di Pulau Lirang, memerlukan waktu 3 hari. Itupun ditempuh dengan susah payah. Berpuluh jam perjalanan darat dengan menggunakan truk, berpuluh jam dengan perahu adalah bingkai perjalanan. Ditambah ketiadaan sinyal telephone mempersulit perjalanan ini.
Dalam perjalanan ini, salah perahu yang ditumpangi oleh salah satu direktur Bank Mandiri karam. Beruntung saat itu sinyal tipis masih ada sehingga rombongan ini tertolong. Bayangkan jika tak ada sinyal. Berapa lama mereka harus terombang-ambing ombak?
BUMN Kerja Bersama adalah program dari Kemeneg BUMN untuk menggerakan roda pembangungan di tempat-tempat yang membutuhkan. Sumber dana yang dipakai adalah dengan menggunakan dana CSR dari BUMN-BUMN. Tak berlebihan jika kemudian tema yang diambil adalah BUMN Hadir Untuk Negeri dan BUMN Kerja Bersama.
Pada perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-72 ini, saya mendapat kesempatan melihat langsung kiprah BUMN-BUMN yang kebagian jatah membangun daerah-daerah terpencil. Di Pangalengan, PT Bank Mandiri (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan Perum Jasa Tirta II, bekerja bersama dalam membangun beberapa infrastruktur.
Di Pangalengan Bank Mandiri bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi membedah rumah para veteran perang. Ada yang direnovasi saja ada juga yang dibedah secara total. Rumah Taslim dan ener yang semula gubuk bambu yang sudah runtuh dan tak layak huni, dikebut pembangunannya selam 10 hari, sehingga dapat dipakai dan diserahterimakan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2017.
Selain bedah rumah, Bank Mandiri juga memberikan bantuan berupa renovasi tribun lapangan sepakbola Babakan Tanara, pembangunan MCK, renovasi SDN Malabar 01 dan 03, serta pemberian seragam dan sepatu sekolah. Nilai total donasi ini adalah Rp 350 juta.
Saya sangat senang sekali melihat antusiasme warga dalam meramaikan HUT Kemerdekaan RI. Warga datang dengan membawa jampana kreasi tiap-tiap RW. Ada yang membawa replika helikopter, tank, atau mesjid. Ada juga yang berkostum ala pejuang hingga badut-badutan. Semua hadir dan tumplek jadi satu. Saya pikir ekspresi-ekspresi kecintaan pada negeri ini layak untuk semakin dipupuk dan diperdalam untuk menjaga eksistensi NKRI yang akhir-akhir ini sering mendapat rongrongan.