Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Syiah Kuat, Sunni jadi Lemah, Benarkah?

5 Februari 2016   18:00 Diperbarui: 7 Februari 2016   20:49 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin spiritual Hamas almarhum, Syekh Ahmad Yasin menegaskan bahwa negara yang secara resmi mendukung Hamas adalah Republik Islam Iran. Syeikh Yasin menyampaikan rasa terimakasih kepada bangsa Iran terkhusus kepada Imam Khomeini yang telah menggagas hari Jum’at terakhir Ramadhan sebagai hari solidaritas kaum muslimin sedunia atas perjuangan kemerdekaan Palestina dari penjajahan rezim Zionis Israel. Sejak berdirinya, Iran mengadakan Hari Solidaritas untuk Al Quds yang dilakukan pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Rakyat Gaza juga tak ketinggalan, mereka berterima kasih kepada Iran. Menurut Abu Ubaidah Juru bicara Brigade Izzuddin Qassam dalam pernyataannya di acara ulang tahun ke-27 berdirinya Hamas menyinggung segala bentuk bantuan Iran terutama bantuan militer dan finansial kepada pasukan Muqawama dalam perang melawan rezim Zionis. Ia mengatakan, Iran memiliki peran besar dalam kemenangan pasukan Muqawama di Perang 51 Hari di Gaza. Demikian seperti yang dikutip dari Republika (lihat juga detik.com). Masih menurut Abu Ubaidah “Iran membantu pasukan Muqawama dengan rudal-rudal anti-tank dan kendaraan lapis baja, dan pasukan ini dengan tawakal kepada Allah Swt dan kekuatan iman, mampu menghancurkan benteng penjajahan Zionis”.

Di Palestina Allah menunjukan bahwa persatuan Syi’ah dan Sunni mampu memberikan sumbangsih yang sangat berarti. Kala setiap kelompok muslimin, Syiah dan Sunni, bahu membahu, saling mengokohkan dan saling meneguhkan maka kaum muslimin akan berdaya. Saya kutip pernyataan Syekh Al Azhar Dr. Ahmad At-Thoyyib “Selama 14 abad dari usia Islam, syiah dan ahlusunah telah menjadi dua sayap Islam dan tidak pernah terjadi peperangan di antara mereka, namun konflik yang terjadi karena semata-mata adanya usaha untuk memperlemah kaum muslim melalui senjata perang mazhab.”

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, itu Sunnatullah.

 

link video

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun