Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ayoo berkebun biar Sehat dan Bugar

14 Desember 2014   14:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_382495" align="aligncenter" width="461" caption="Berkebun biar sehat dan bugar (Bandung berkebun : Dokpri)"][/caption]

Riset dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2010 menyatakan bahwa 53 persen anak remaja Indonesia itu tidak bugar. Ungkap Ratri Wuryandari, Manager Coca-Cola Indonesia. Melihat fenomena ini, Coca-Cola pun tergerak untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat. Perusahaan minuman ini telah meluncurkan kampanye Indonesia SeGar (Indonesia Segar dan Bugar) pada tahun 2013. “Indonesia SeGar merupakan salah satu misi Coca-Cola Indonesia untuk mendorong masyarakat bergaya hidup sehat dan aktif,” Pungkas Ratri. (SWA 10-01-14).

Pada dasarnya manusia memang menginginkan hidup sehat  dan bugar.  Hidup SeGar berarti memperhatikan kesehatan dan kualitas hidup. Hidup ini terlalu indah untuk disibukan dengan masalah kesehatan yang sebetulnya tidak perlu ada.

Hidup sehat dan bugar, tidak melulu harus pergi ke gym, atau pusat-pusat kebugaran. Beberapa cara sederhana bisa juga menjadikan kita sehat dan bugar. Misalnya jogging, jalan-jalan bersama keluarga atau berkebun.

Pada saat pemeriksaan untuk ibadah haji (2013), dokter bertanya pada saya, “Apa sering olah raga” jawab saya, “Paling renang sebulan sekali”. Dokter bilang, “Wah itu kurang pak, Kalau berenang seminggu sekali bagus. Selain renang olah raganya apa?”. “Pdak ada dok. Paling berkebun 1-2 jam” Kata saya. Dokter mengangguk-angguk dan berkata, “Yah itu sudah cukup dan hampir sama dengan olah raga”.

Sekarang ini saya sering menghabiskan waktu di depan computer. Kata istri saya, saya ini terlalu banyak duduk di depan computer. Memang  saya rasakan agak penat setelah satu jam duduk sambil melototi computer. Kegiatan tulis menulis itu saya imbangi dengan berkebun di pagi hari.

Selain bisa menjadi hoby yang menghasilkan dan tentunya menyenangkan, berkebun mendatangkan manfaat yang baik untuk kesehatan dan kebugaran bagi semua kalangan. Dari anak-anak hingga lansia. Kegiatan ini juga bermanfaat untuk mereka yang sehat maupun yang menderita penyakit seperti apa saja manfaat untuk kesehatan? Simak selengkapnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Berkebun setara dengan latihan kebugaran (Dokpri)"][/caption]

1.    Menguatkan tulang

Selama berkebun terkadang kita harus mengangkat beban yang cukup berat. Ember untuk menyiram, memindah port bunga atau mencabut gulma. Menurut Para peneliti  dari University of Arkansas kerja berat yang dilakukan dikebun seperti mengangkat beban dan mencabuti gulma memiliki manfaat besar yang setara dengan angkat beban. Kegiatan itu baik untuk kesehatan salah satunya meningkatkan kepadatan tulang anda. Kepadatan tulang adalah salah satu kunci utama mencegah timbulnya osteoporosis.

2.    Bakar Kalori

Kegiatan berkebun memang mirip dengan latihan di pusat kebugaran. Ada angkat beban, jalan dan relaksasi. Kegiatan berkebun adalah kegiatan yang bisa membuat keringat keluar, hal ini membuat jumlah kalori dalam tubuh secara otomatis terbakar.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), Anda dapat membakar hingga 330 kalori selama satu jam saat berkebun. Jumlah tersebut lebih dari mengangkat beban untuk waktu yang sama.

Seorang wanita dengan berat badan 75 kg mampu membakar 162 kalori hanya dengan cara memangkas tanaman, mencabuti gulma dan menggali tanah untuk bercocok tanam selama 30 menit. Kegiatan ini cocok buat yang ingin menurunkan berat badan.

3.    Segarkan Pikiran

Berkebun bukan hanya aktifitas fisik. Interaksi pekebun dengan alam sekitarnya adalah interaksi jiwa. Tanaman mengeluakrn oksigen yang segar dan dihirup oleh tubuh kita. Pikiran kita akan focus saat menggali tanah dan memasukan bibit tanaman. Permasalahan ruwet di kantor atau di rumah akan sirna sedikit demi sedikit.

Menurut Anna Ranieri, PhD., saat berkebun atau menanam, Anda bisa menurunkan stres. Cobalah memandang pohon-pohon dan merasakan tanah di antara jari-jari Anda saat menggali tanah. Saat menggali tanah dan memasukkan bibit tanaman, pikiran Anda akan fokus sehingga dapat melatih konsentrasi Anda.

Di beberapa kota di Indonesia, saat ini sudah muncul gerakan berkebun semisal Jakarta Berkebun dan  Bandung berkebun salah satu latar belakang munculnya gerakan ini adalah karena tingkat stress di kota-kota besar sudah cukup besar dan dibutuhkan katarsis untuk mengeluargkannya. Terbentuklah komunitas Indonesia Berkebun.

Erin salah satu pegiat Jakarta berkebun mengatakan, “Kalau kita kerja di Jakarta kan pusing. Berangkat nggak ketemu matahari, pulang nggak ketemu matahari. Kadang kalau pulang lagi capek, nyiram (tanaman) aja seger. Jadi sebagai refreshing,”

Satu lagi kenikmatan berkebun. Saat panen itu waaah, rasanya gimana gitu. Kebahagiaan yang luar biasa bisa merasakan buah dari hasil kebun sendiri dan membagikannya untuk orang lain.

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Panen Peteeee. Bahagianyaaa (Dokpri)"][/caption]

5.    Menghindarkan Resiko Penyakit Jantung

Aktifitas berkebun dengan segala aktifitasnya sama baiknya dengan berolah raga di pusat kebugaran. Sebab manfaatnya selain dapat menjaga kesehatan, juga dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke terutama mereka para lansia.

Dalam penelitian di Swedia yang melibatkan 4000 lansia berusia 60 tahunan, disebutkan jika aktivitas fisik dikebun sama baiknya dengan berolahraga dipusat kebugaran.  Dalam peneliatan itu disebutkan juga bahwa para lansia yang aktif berkebun atau sekedar melakukan kesibukan lain di rumah memiliki resiko penyakit jantung lebih rendah dibandingkan mereka yang sama sekali tidak pernah melakukan aktifitas tersebut.

6.    Cegah Diabetes

Sebuah studi dari Belanda menemukan, tukang kebun cenderung memiliki kadar gula lebih rendah. Tak hanya itu, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Alabama menemukan, pasien diabetes tipe 2 yang aktif, termasuk mereka yang selalu aktif berkebun, memerlukan obat lebih sedikit atau bahkan mereka tidak memerlukan obat sama sekali.

Banyak toh manfaat berkebun untuk bisa SEGAR alias Sehat dan Bugar? Nah ayo kita sambut ajakan Coca Cola untuk hidup Sehat dan Bugar dengan berkebun.

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Berkebun cocok untuk semua kalangan (Dokpri)"][/caption]

Lirik juga

Menanam Kebaikan

Berkebun di Halaman (Lagi)

Mudah berkebun dengan Hidroponik Sumbu

Sumber :

Indonesia Berkebun

Bidanku.com

Nova

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun