Kali ini Datsun Go+ Panca kami bawa untuk menaklukan medan sulit menuju Tebing Keraton. Tempat wisata yang keren ini lokasinya berada di daerah Ciburial Dago Atas. Jalan di sini cukup lengkap untuk menguji kehandalan mesin Datsun Go+. Lokasi dan jenis jalan ke Tebing Keraton betul-betul membuat Datsun Go+ bekerja keras. Trek Tebing Keraton yang dimulai dari Taman hutan Raya Djuanda (Pakar), lewat Warung Bandrek dan berakhir di Tebing Keraton. Trek ini terdiri dari jalan aspal (sebagian besar berlubang), beton, pengerasan dan batu kali. Trek ini juga memiliki tanjakan dan tikungan ekstrim. Kalau para pegowes menyebut tanjakan di sini sebagai tanjakan Putus Asa. Pada hampir semua jenis jalan, tanjakan serta tikungan, Datsun Go+ betul-betul handal dan bisa melakukan kerja dengan memuaskan. Hanya pada tanjakan dengan formasi jalan dari batu kali Datsun Go takluk. Bukan karena mesinnya, tapi karena faktor Ban. Ukuran ban yang kecil sangat membuat Datsun kesulitan membuat manuver melewati jalanan yang tak rata dan sangat licin. di Beberapa titik bagian bawahnya terantuk batu dan tidak bisa melewati jalan. Beberapa kali kami mesti turun agar mobil meninggi. Menjelang Tebing Keraton, ada sebuah tikungan, menekuk dengan ekstrim dikombinasi dengan tanjakan yang tinggi, ban mobil selip tidak bisa mencengkeram jalan. Ban Datsun Go+ yang kecil berputar sangat kencang karena tak menemukan cengkraman. Alhasil di titik ini kami harus memberhentikan Datsun Go+, padahal tinggal 200 meteran untuk sampai di Tebing Keraton. Dari titik ini, Riser One berjalan kaki menuju Tebing Keraton. Sayang karena cuaca mendung dan kabut sudah turun, kami tak mendapatkan pemandangan terbaiknya. Apalagi ditambah perintah untuk segera turun agar bisa mengikuti acara Hangout di Kompasiana TV membuat kami tak bisa berlama-lama di sana. Kami tak kecewa karena bisa melihat kinerja Datsun Go+ yang bisa diandalan (dengan beberapa catatan kecil).
[caption id="" align="aligncenter" width="672" caption="Cafe d"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H