Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hati-hati Rupiah!

2 Januari 2014   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pukul sembilan tadi pagi diumumkan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Nopember 2013, 780 Juta US Dollar. Naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya 50 Juta US Dollar. Berturut - turut bulan sebelumnya minus 660 Juta US Dollar, surplus 130 Juta US Dollar, minus 2.31 Milyar US Dollar, minus 850 Juta US Dollar, minus 590 Juta US Dollar.

Sedangkan Inflasi Bulan Nopember 2013 (Year on Year) tercatat 8.38%, bulan sebelumnya tercatat 8.37%, 8.32%, 8.4%, 8.79%, 8.61%, 5.9%. Sedangkan BI rate saat ini 7.25%. Jadi sejatinya suku bunga antar bank tersebut minus dibanding inflasi yang terjadi saat ini.

Prospek di tahun 2014.

Pada Bulan April 2014 akan diadakan pemilu legislatif kemudian pemilu presiden dan wakilnya. Selama masa itu akan diwarnai kampanye. Hampir pasti putaran ekonomi akan makin cepat seiring belanja kampanye partai politik dan calon legislatif dan calon presiden.

Disatu sisi akan menimbulkan geliat ekonomi yang membaik. Tetapi disisi lain akan menaikkan laju inflasi nasional. Dengan laju inflasi selalu diatas 8% selama 5 bulan terakhir sulit untuk menahan rupiah di bawah Rp 12.000,- per Dollar Amerika.

Salah satu cara menahan Rupiah makin jatuh, tentu dengan menjaga neraca perdagangan selalu positip, sambil memastikan pasokan bahan konsumsi tercukupi. Sehingga inflasi yang cukup mengkawatirkan itu bisa diturunkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun