Tirani Dunia Maya
Di Chinapun, pengguna dunia maya dilarang menyampaikan berita bohong atau membully. Jika posting membully di baca lebih dari 100 ribu user lain, sudah cukup bagi aparat untuk menggelandangnya ke muka hukum. Tetapi di Indonesia kebebasan dunia maya ini sudah menciptakan tirani baru. Sudah waktunya tirani dunia maya diakhiri. Jangan biarkan suara  rakyat dimanipulasi di dunia maya.
Tirani Dunia Maya = Mungsuh Demokrasi
Saat tirani dunia maya menjajah suara publik, kita patut prihatin. Karena sesungguhnya demokrasi sudah mati. Demokrasi telah mati diinjak injak oleh pulsa internet gratis dan oleh mereka yang telah kehilangan nurani dengan memanipulasi dunia maya.
Demokrasi Mati = Pembodohan Publik
Demokrasi yang mati karena tirani dunia maya sesungguhnya sangat berbahaya dan menghina akal sehat. Silahkan baca bagaimana relawan Jokowi membully narasumber yang berseberangan dengan Jokowi, Apapun ide yang berseberangan dengan Jokowi dianggap salah, sebaliknya apapun kesalahan Jokowi dianggap kebenaran mutlkak. Jika kebenaran sudah dibelokkan, maka kehancuran dan masa depan yang penuh kegelapan adalah pilihan yang tidak bisa ditolak.
Semoga banyak diantara kita sadar, bahwa kompetisi apapun harus ada aturannya bukan berlandas hukum rimba dan tanpa etika. Karena itulah yang membedakan kita dari dunia hewan dengan hukum rimbanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H