Mohon tunggu...
Fitria Wulan Sari
Fitria Wulan Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang

Saya saat ini menjadi mahasiswa aktif prodi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki hobi membaca buku. Saya sangat senang bertemu dengan banyak orang dikarenakan banyak pengalaman yang saya dapatkan. Ini adalah kali pertama saya menulis di websitas kanal berita. Happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim PPK Ormawa Himabio UNNES Adakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Kompos kepada Masyarakat Dukuh Medini, Desa Ngesrepbalong

10 Oktober 2022   18:03 Diperbarui: 10 Oktober 2022   18:06 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dukuh Medini, Desa Ngesrepbalong yang terletak di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal masih memiliki sampah organik yang belum dikelola dan diolah dengan baik. Melihat kondisi tersebut, tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Universitas Negeri Semarang melatih masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Dukuh Medini dalam pembuatan kompos pada hari Senin, 26 September 2022. Dalam acara sosialisasi dan pelatihan tersebut, diawali dengan transfer ilmu mengenai kompos kemudian dilanjut praktek pembuatan kompos. Ibu-Ibu PKK yang hadir turut serta mempraktekan pembuatan kompos. 

dokpri
dokpri

Kompos yang dibuat yaitu kompos padat, kompos cair, dan kompos daun. Kompos dibuat dari sampah basah rumah tangga menggunakan komposter. Sampah organik tersebut dibuat menjadi kompos padat dan kompos cair. Sampah khusus daun dibuat menjadi kompos daun menggunakan compost bag.

Komposter dibuat dari tong aerob yang sebelumnya telah dirakit terlebih dahulu yang didalamnya menggunakan paralon dan terdapat selang atau kran air untuk mempermudah dalam proses pengambilan kompos cair. Bahan yang dimasukkan ke dalam komposter yaitu sampah organik yang meliputi sampah sayuran, dedaunan, dan lain-lain. Bahan selanjutnya yatiu tanah humus, EM4, dan molase. EM4 yang ditambahkan mengandung beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dalam proses pengomposan sedangkan untuk penambahan molase bertujuan sebagai sumber energi atau makanan bagi bakteri. Molase ini dapat diganti dengan gula putih atau gula merah. Pembuatan kompos padat dan cair diawali dengan pencacahan sampah organik menggunakan alat pencacah daun kemudian dicampur tanah humus dan ditambahkan dengan molase dan EM4. Setelah bahan tercampur kemudian komposter ditutup dan didiamkan sekitar 2 minggu atau lebih sampai kompos matang.

Compot bag digunakan untuk membuat kompos daun. Selain compost bag, alat lain yang digunakkan yaitu alat pencacah daun atau sampah organik, sendok semen, sarung tangan. Sementara bahannya yaitu sampah daun kering, rumput kering, molase serta EM4. Waktu yang diperlukan untuk proses sampai terbentuknya kompos daun sekitar 1 bulan dan cenderung lebih lama daripada menggunakan komposter. Cara pembuatan kompos daun yaitu diawali dengan pencacahan sampah daun menggunakan alat pencacah daun kemudian setelah halus ditambahkan molase dan larutan EM4 setelah itu didiamkan selama 1 bulan dan diaduk secara berkala setiap 3 hari sekali.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi dan transfer ilmu mengenai kompos ini dapat mengurangi sampah organik yang belum dikelola dan diolah dengan baik. Selain itu, masyarakat dapat menggunakan kompos untuk tanaman di kebun atau ladang serta dapat menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun