TV dan sepakbola. Duo emas pertunjukan olahraga. Penikmat klub bola kesayangan kini tak perlu lagi repot mesti berada di stadion untuk dapat menyaksikan pertandingan. Malah, kita dimanjakan oleh beragam fitur sebagaimana laiknya pertunjukan kolosal seperti replay, live commentary, dan kenyamanan yang bisa diatur sesuai keinginan. Meski tanpa ambience, semua itu tergantikan oleh atmosfer yang bisa diciptakan sendiri dimanapun tempat menontonnya. Tak terpengaruh oleh cuaca, macet menuju stadion, rusuh, dan yang semacamnya. Tapi, kalau kita pengen menjadi pemain futsal yang mampu membuat perbedaan di lapangan, mesti Anda tantangan ekstra yang kita ambil. Bahkan saat menonton televisi sekalipun. Langkah ekstra yang unik, tidak biasa, dan menantang, tetapi sepadan dengan manfaat yang bisa kita rasakan di lapangan. Tertarik melakoninya? Good, karena inilah teknik yang juga digunakan kebanyakan pemain bintang seperti di tim Anda sekalipun. Cara belajar mereka yang tak diketahui kebanyakan orang. Dalam pertandingan sepakbola, saling berhadapan satu sama lain, berusaha memenangkan pertandingan, Seringkali penonton telah memulai dengan preferensi kuatnya masing-masing. Entah sebagai penggemar klub, penggemar seorang pemain, atau sekedar penggemar permainan sepakbola indah. Bisa juga penggemar sepakbola efektif, sepakbola fisik, dan sebagainya. Nah, sekali-kali coba kita tanggalkan atribut sebagai penonton saat menyaksikan pertandingan, Hilangkan preferensi tersebut untuk sementara saja, agar kita bisa melihat dengan jernih apa yang saya sebut sebagai 'harta karun' di dalamnya: skill dan teknik kelas dunia. Ambil saja contoh saat menonton pertandingan Barcelona melawan Getafe CF atau Athletic Bilbao misalnya. Seringkali karena terlalu asyik menonton tiki taka, kita tidak memperhatikan sama sekali pertunjukan kelas dunia yang ditunjukkan oleh tim lawan. Gini-gini, mereka klub divisi primera lho, kasta tertinggi sepakbola Spanyol. Bukan tanpa alasan mereka bisa bermain satu liga dengan Barcelona. Kalau Anda perhatikan, permainan yang mereka usung kebanyakan adalah counter-attack dan direct football alias permainan serangan balik dan umpan bola lambung. Nah, saat mereka dibantai Barcelona sekalipun, sebenarnya itu terjadi dengan mereka masih bermain dengan teknik yang tinggi. Kalau Anda perhatikan, umpan-umpan lambung yang mereka berikan secara konsisten akurat tepat saat dibutuhkan. Tim seperti Getafe, Bilbao, Espanyol, dan Real Betis yang selama ini seringkali menyulitkan Barcelona memperagakan secara berkelas gaya permainan yang demikian. Makanya, ikut memperhatikan permainan mereka saat bersua Barcelona walaupun sedikit bisa menjadi coaching clinic gratisan di saat menonton di televisi. (Tapi, oke... pengecualian lah untuk Merengues, kebanyakan Barcelonismo tidak akan mau. Kecuali bila Anda ingin, tidak menjadi masalah mengambil pelajaran dari rival berat sekalipun). Jika Anda benar-benar ingin menjadi pemain futsal yang berbeda plus bisa membuat perbedaan, jangan mau berakhir biasa-biasa saja. Kita tidak lagi bicara soal menjadi penonton atau pemain futsal biasa di sini. Pemain futsal yang biasa sudah terlalu banyak. Jika Anda ingin bermain futsal ya jadilah pemain yang luar biasa. Dan pemain luar biasa, kebiasaannya mesti di luar yang selama ini dipraktekkan kebanyakan orang. Pertandingan profesional 2 x 45 menit adalah harta karun skill bagi para pengamat yang jeli. Di sana, terutama tiga liga elit Eropa (Spanyol, Inggris, dan Italia). Ketiga liga ini menjadi poros berkumpulnya pemain-pemain terbaik dunia, yang satu atau beberapa skillnya memperoleh pengakuan dari klub dan para pelatih bereputasi tinggi. Standar yang demikian menunjukkan banyak pemain berteknik tinggi yang bisa kita tiru dan ambil pelajaran dari menontonnya. Dengan banyaknya pelajaran dan teknik berharga, sayang bila dilewatkan begitu saja karena kerangka berpikir yang salah. Kerangka pikir terbiasa menunggu terjadinya sebuah momen. Itu semua bisa terbawa sampai ke lapangan lho. Hal-hal yang bisa mengacaukan ritme tim kita. Bagaimana tidak? Saat kawan mengumpan bola, kita menunggu bola sampai ke kaki. Saat kawan menggiring, kita diam di tempat menunggu dipassing. Dan saat lawan merebut bola, kita menunggu mereka salah umpan. Kalau itu bagian dari strategi efektif sih hal yang biasa, tapi tanyakan lagi bagaimana kalau itu sekedar perasaan malas? Belum terlambat untuk mengubahnya. Kini jika Anda menyaksikan pertandingan, lakukan dengan kerangka berpikir mencari pelajaran teknik daripada sekedar hiburan. Anda akan belajar dari tim lawan sekalipun. Tidak terlalu kecewa bila tim kita kalah asalkan mendapat pelajaran teknik yang berharga dan tak terlalu dongkol menyaksikan tim lawan menang, asalkan menyaksikan skill yang bisa ditiru. Satukan mentalitas seperti itu dan dibawa ke lapangan, maka Anda telah siap menuju level berikutnya sebagai seorang pemain futsal. Melihat, dengan cara yang berbeda dari orang kebanyakan. Anda akan menemukan harta karun berkelas. Sam Tenbringer, Editor Futsal Cara Barca (Twitter: @futsalcarabarca) %
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H