Mohon tunggu...
Futri Oktafiani
Futri Oktafiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa di Era Globalisasi

15 Juni 2024   17:05 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi membawa dampak besar pada kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam aspek budaya, ekonomi dan sosial. Di tengah arus globalisasi yang kuat, identitas bangsa seringkali mengalami tantangan besar. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi dasar negara Republik Indonesia memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa yang kokoh. Nilai-nilai Pancasila mampu menjadi benteng pertahanan identitas nasional sekaligus panduan dalam menghadapi dinamika global.

Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki relevansi dalam membentuk karakter bangsa. Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan nilai-nilai religius dan spiritual. Di era globalisasi, dimana arus informasi dan budaya asing mudah masuk, nilai ini menekankan pentingnya iman dan moralitas. Dengan pegangan pada nilai-nilai agama, masyarakat Indonesia dapat memilah dan memilih pengaruh positif dari luar tanpa kehilangan jati diri.

Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Dalam konteks global, nilai ini mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menghargai kemanusiaan, di tengah persaingan global yang sering kali mengedepankan keuntungan ekonomi semata. Dengan demikian, karakter bangsa yang terbentuk akan tetap menghargai martabat manusia dan memperjuangkan keadilan sosial.

Ketiga, Persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Globalisasi sering kali membawa perpecahan dengan masuknya ideologi dan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal. Persatuan Indonesia menjadi tameng untuk melindungi integritas bangsa. Dengan semangat persatuan, masyarakat dapat bersama-sama menghadapi tantangan global dan tetap menjaga keutuhan NKRI.

Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menekankan pentingnya demokrasi dan musyawarah. Di era globalisasi, partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi sangat penting. Dengan mengedepankan musyawarah, keputusan yang diambil akan lebih bijaksana dan mencerminkan aspirasi rakyat. Hal ini membentuk karakter bangsa yang demokratis dan menghargai setiap pendapat individu.

Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan pentingnya keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan. Di tengah ketimpangan ekonomi yang sering muncul akibat globalisasi, nilai ini mengingatkan pentingnya pemerataan dan keadilan. Dengan demikian, karakter bangsa yang terbentuk adalah masyarakat yang peduli dan saling membantu untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Secara keseluruhan, Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki relevansi yang kuat dalam membangun karakter bangsa di era globalisasi. Nilai-nilai Pancasila menjadi fondasi yang kokoh untuk mempertahankan identitas nasional sekaligus beradaptasi dengan perubahan global. Melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karakter bangsa yang tangguh dan beradab dapat terbentuk, sehingga Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan bijaksana dan tetap menjaga keutuhan serta identitas nasionalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun