Mohon tunggu...
Futri UswatunKhasanah
Futri UswatunKhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulusan Sarjana Bimbingan dan Konseling dan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru BK UPI 2022

u can find me @fyukey.9

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Satu Tetes Penyesalan Seorang Siswa

21 Februari 2023   11:40 Diperbarui: 21 Februari 2023   11:45 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin,13 februari 2023

Memulai kegiatan di awal pekan tentunya dengan semangat yang membara memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Rasanya memulai melaksanakan praktik di satu sekolah yang bertemu dengan orang-orang baru, siswa baru, pertemanan baru dan aktivitas baru adalah hal yang menarik yang ingin dilakukan.

Pagi itu diawali dari informasi yang disampaikan salah satu guru bahwa akan dilaksanakan konferensi kasus dengan permasalahan siswa yang membentuk dan tergabung dalam sebuah komunitas yang memberikan dampak kurang baik dalam pergaulan seperti berkumpula tidak tahu waktu, tidak mengenakan helm, berbuat seenaknya, mencoba hal hal seperti merokok dan negatif lainnya

Kala itu, perasaan campur aduk antara senang akan mendapatkan pengalaman baru mengikuti konferensi kasus dan sedih juga kaget akan permasalahan siswa masa kini yang semakin ingin menuriti akan keingintahuan dan penasaran yang tinggi pada hal-hal baru.

Berawal dari kesamaan nasib, minat dan bakat sampai pada melakukan aktifitas yang melanggar akan tatatertib di sekolah.

Satu dua jam berjalan mulai dari pengantar sampai kepada sesi dipertemukannya orang tua dengan siswa yang mereka memeluk, meneteskan air mata, menyesali perbuatannya dikarenakan mengecewakan hati ayah bunda baik di luar sekolah maupun orang tua di sekolah yakni bapak ibu gurunya.

Ya benar, kasih sayang dan kedekatan orang tua dengan anak tidak akan pernah terdefinisikan seberapa kuat dan lekatnya hubungan itu sampai setiap mata yang melihat kejadian tersebut akan merasakan iba dan meneteskan pula air matanya

Pelajaran berharga bagi diri ini yang masih belajar dalam berbagai hal terutama memahami siswa adalah bagaimana diri ini mampu memberikan pelayanan terbaik dalam memfasilitasi perkembangan dan memiliki kemampuan komunikasi baik dalam menghadapi berbagai pihak seperti guru lain, orang tua juga siswa entah dalan menyusun diksi dalam pernyataan atau dalam mempertimbangkan keputusan dengan bekerjasama berbagi pihak

Satu tetes penyesalan ini menjadi pelajaran yang berharga, untuk siswa agar tidak mengulangi kesalahannya, untuk orang tua dalam memahami keinginan dan kebutuhan anak, untuk guru sebagai wadah dalam memberikan ekspresi siswa dan sebagai calon guru juga calon ibu dalam mendidik anak nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun