Sumber berita kompas tgl 3 Mei 2013 ini membuat saya sebagai Rakyat Indonesia merasa di curangi oleh mereka yang mengaku sebagai pemerintah sekaligus penguasa di Indonesia. Adalah jumlah yang besar bagi rakyat Indonesia yang urunan membayar pajak dari setiap komponen biaya operasionalnya, DR Dewi Aryani (DPR RI Komisi VII ) memberikan informasi terkait inefisiensi anggaran terkait dengan pos belanja pegawai tertuang pada koran-jakarta dengan nilai yang lebih fantastis yaitu 320 Triliun rupiah. Bagaimana pemerintah mengelola dana rakyatnya, andaikan dana tersebut dapat digunakan dengan baik bukan tidak mungkin tidak adalagi pelajar sekolah yang tertimpa atap sekolahannya, tidak adalagi pelajar harus berjuang menuju sekolahnya melalui jembatan gantung yang sudah rusak hingga bertaruh dengan nyawa demi sebuah nilai pendidikan.
Sungguh memprihatinkan membaca berita tersebut, apakah mereka tidak memiliki rasa malu dengan besarnya anggaran yang meraka buang tersebut. Bagaimana saya tidak meresa di curangi, mereka yang mengelola dana pajak yang seharusnya berguna untuk seluruh masyarakat, untuk yang berada dikota terlebih yang berada didaerah-daerah terpencil.
Mereka hanya bisa memaksa rakyatnya untuk mengencangkan ikat pinggang dan melihat pemimpinnya mendapat jamuan istimewa di istana negara - negara sahabat.
Rasa malu sudah langka di negeri ini atau sudah hilang sepertinya. mereka berlomba - lomba memakmurkan dirinya keluarganya dan golongannya.
Saya setuju dengan beberapa pihak yang mengatakan negeri auto pilot karena beberapa unsur kendali dalam sebuah pesawat sudah bisa berjalan dengan sendirinya. Masyarakat Indonesia sepertinya telah muak dimainkan oleh pemerintah dengan teknik pimpong para pemimpinnya.
Bagaimana dengan ketidak tegasan pemerintah dalam mengelola negeri ini. ingat bagaimana lamanya harga BBM dijadikan issue. yang awalnya akan ada 2 harga lalu menjadi 1 harga saja. hal ini membuat PT. Pertamina kehilangan uang yang cukup besar dalam rangka sosialisasi 2 harga tersebut.
lagi - lagi karena ketidak mampuan pemerintah dalam memberikan kepastian. berapa miliar rupiah PT.Pertamina harus mengeluarkan dananya untuk hal tersebut.
Besar inflasi yang naik karena digantungnya harga BBM hingga sekarang mungkin sudah terjadi untuk beberapa bahan baku pokok dan jasa walau BI mengatakan inflasi terjasi setelah BBM naik. Seperti jasa kurir sudah menaikan biayanya yang sebelumnya 7000 rupiah sekarang 8000 rupiah perkilonya untuk paket jasa kurir regular.
Kembali ke Inefisiansi.. wahai pemerintah jangan kau buat rakyat ini hanya menjadi sapi perahan. mana rasa malu kalian kepada kami sebagai rakyat. Rakyat mu masih banyak yang makan dengan nasi aking, masih banyak lagi mereka yang tinggal dibawah garis kemiskinan. apakah kau tidak malu dengan mereka yang berusaha menahan hidupnya dengan usaha mereka sendiri tanpa bantuan dari kalian para pejabat pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H