Mohon tunggu...
furqoni furqoni
furqoni furqoni Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai IT Auditor, menyukai akktifitas alam bebas (pendakian gunung, arum jeram, bersepedah, Joging).

Selanjutnya

Tutup

Money

Inefisiensi Anggaran Lagi dan lagi

17 Mei 2013   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber berita kompas tgl 3 Mei 2013 ini membuat saya sebagai Rakyat Indonesia merasa di curangi oleh mereka yang mengaku sebagai pemerintah sekaligus penguasa di Indonesia.  Adalah jumlah  yang besar bagi rakyat Indonesia yang urunan membayar pajak dari setiap komponen biaya operasionalnya, DR Dewi Aryani (DPR RI Komisi VII  )  memberikan informasi terkait inefisiensi anggaran terkait dengan pos belanja pegawai tertuang pada koran-jakarta dengan nilai yang lebih fantastis yaitu 320 Triliun rupiah.  Bagaimana pemerintah mengelola dana rakyatnya, andaikan dana tersebut dapat digunakan dengan baik bukan tidak mungkin tidak adalagi pelajar sekolah yang tertimpa atap sekolahannya, tidak adalagi pelajar harus berjuang menuju sekolahnya melalui jembatan gantung yang sudah rusak hingga bertaruh dengan nyawa demi sebuah nilai pendidikan.

Sungguh memprihatinkan membaca berita tersebut, apakah mereka tidak memiliki rasa malu dengan besarnya anggaran yang meraka buang tersebut.  Bagaimana saya tidak meresa di curangi, mereka yang mengelola dana pajak yang seharusnya berguna untuk seluruh masyarakat,  untuk yang berada dikota terlebih yang berada didaerah-daerah terpencil.

Mereka hanya bisa memaksa rakyatnya untuk mengencangkan ikat pinggang dan melihat pemimpinnya mendapat jamuan istimewa di istana negara - negara sahabat.

Rasa malu sudah langka di negeri ini atau sudah hilang sepertinya.  mereka berlomba - lomba memakmurkan dirinya keluarganya dan golongannya.

Saya setuju dengan beberapa pihak yang mengatakan negeri auto pilot karena beberapa unsur kendali dalam sebuah pesawat sudah bisa berjalan dengan sendirinya.  Masyarakat Indonesia sepertinya telah muak dimainkan oleh pemerintah dengan teknik pimpong para pemimpinnya.

Bagaimana dengan ketidak tegasan pemerintah dalam mengelola negeri ini. ingat bagaimana lamanya harga BBM dijadikan issue.  yang awalnya akan ada 2 harga lalu menjadi 1 harga saja.  hal ini membuat PT. Pertamina kehilangan uang yang cukup besar dalam rangka sosialisasi 2 harga tersebut.

lagi - lagi karena ketidak mampuan pemerintah dalam memberikan kepastian. berapa miliar rupiah PT.Pertamina harus mengeluarkan dananya untuk hal tersebut.

Besar inflasi yang naik karena digantungnya harga BBM hingga sekarang mungkin sudah terjadi untuk beberapa bahan baku pokok dan jasa walau BI mengatakan inflasi terjasi setelah BBM naik. Seperti jasa kurir sudah menaikan biayanya yang sebelumnya 7000 rupiah sekarang 8000 rupiah perkilonya untuk paket jasa kurir regular.

Kembali ke Inefisiansi.. wahai pemerintah jangan kau buat rakyat ini hanya menjadi  sapi perahan. mana rasa malu kalian kepada kami sebagai rakyat.  Rakyat mu  masih banyak yang makan dengan nasi aking, masih banyak lagi mereka yang tinggal dibawah garis kemiskinan. apakah kau tidak malu dengan mereka yang berusaha menahan hidupnya dengan usaha mereka sendiri tanpa bantuan dari kalian para pejabat pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun